Kegiatan Jamaah Haji Setiba di Tanah Suci

Tiba di Airport King Abdul Aziz, Jeddah. Jamaah harus berkumpul di ruang tunggu sambil mendengarkan penjelasan dari petugas, menyiapkan PPH atau paspor, masuk ke ruang imigrasi untuk pemeriksaan PPH dan pemeriksaan barang dengan X-ray.Koper besar berisi maksimal 35 kg langsung diangkut ke Mekah dengan armada tersendiri oleh petugas Maktab dan akan diambil jamaah di pemondokan. Sedangkan tas tentengan berisi maksimal 10 kg dibawa sendiri oleh jamaah. Jamaah haji menuju ruang pemeriksaan paspor terakhir untuk mendapatkan stempel dan pengambil salah satu lembar copy paspor, lantas menuju ruang istirahat.

Fasilitas yang tersedia di ruang istirahat antara kamar Wudhu', Musholla, dan Poliklinik. Setelah menerima makanan dari katering, jamaah haji gelombang I berangkat ke Madinah dengan bus dengan jarak 450 kilometer dan waktu tempuh 6 jam. Jamaah haji gelombang II bisa melaksanakan Miqat (batas-batas yang telah ditetapkan untuk memulai Ibadah Haji berdasarkan waktu/miqat zamani maupun tempat/miqat makani dengan mengenakan kain Ihram yaitu dua potong kain tanpa jahitan) dari Bandara King Abdul Aziz atau di dalam pesawat dan langsung berangkat ke Mekah dengan menggunakan bus. Jarak Jeddah ke Mekah sekitar 75 km. Ketika hendak memasuki bus, semua paspor diminta oleh petugas Maktab. Paspor akan diberikan lagi kepada jamaah saat akan pemulangan ke tanah air di bandara.

Di Madinah Al-Munawarah. Jamaah haji gelombang I bisa beristirahat di rumah pemondokan dan sholat di Masjid Nabawi. Setelah itu, memotong kuku, mandi, wudhu, memakai wangi-wangian, merapikan rambut, mengenakan pakaian Ihram, dan berangkat menuju Bir Ali (Dzul Hulaifah) dengan jalan kaki selama 15 menit.

Sebelum bus menurunkan jamaah di maktab/pemondokan, masing-masing mendapatkan kartu yang menunjukkan lokasi maktab dengan tulisan berbahasa Arab yang berisi identitas lokasi pemondokan dan kartu tersebut harus dibawa kemanapun jamaah pergi untuk memudahkan pencarian lokasi pemondokan jika tersesat atau minta petunjuk petugas. Ruangan yang ditempati di pemondokan sesuai dengan nomor regu. Kamar antara jamaah laki-laki dan perempuan meskipun suami-istri sekalipun hendaknya disepakati untuk dipisah karena jamaah dalam keadaan berihram.


Di Masjid Bir Ali (Dzul Hulaifah). Jamaah haji berwudhu', sholat sunnah, niat ber-Umrah, berangkat menuju Mekah dengan bus selama 4-6 jam sambil membaca Talbiyah selama dalam perjalanan.

Di Makkah Al-Mukarramah. Di sini jamaah haji bisa beristirahat di pondokan dan melanjutkan perjalanan menuju Masjidil Haram melalui pintu Babus Salam. Di sana melaksanakan Thawaf Qudum atau Tawaf Dukhul, yaitu thawaf pembukaan atau thawaf selamat datang yang dilakukuan pada waktu jamaah baru tiba di Mekah. Selain itu juga berdoa di Multazam, sholat sunnah di Maqom Ibrahim, sholat sunnah di Hijir ismail, sa’i atau berlari-lari kecil antara Shafa dan Marwah 7 kali yang diadaptasi dari peristiwa berlari-larinya Siti Hajar saat mencari air bagi putranya Nabi Ismail yang kehausan, melaksanakan Tahallul dan tanggal 8 Dzulhijjah ber-Ihram dengan niat Haji. Selanjutnya berangkat ke padang Arafah dengan bus atau jalan kaki karena menghindari kemacetan. Jarak Mekah ke Arafah sekitar 22,4 kilometer. Pada kesempatan sebelum wukuf, beberapa calon jamaah haji biasanya mengunjungi beberapa tempat penting, Bukit Tsur, Gua Hira, Jabal Nur, Jabal Rahmah, Lokasi wukuf, Lokasi Mabit dan Jamarot dalam satu hari rangkaian perjalanan.

Wukuf di padang Arafah. Malam tanggal 9 Dzulhijjah jamaah haji menginap di Arafah. Tanggal 9 Dzulhijjah (setelah tergelincir matahari) jamaah haji mulai Wukuf atau berdiam diri sambil berdoa seharian sampai dengan Fajar Siddiq. Sesudah Maghrib atau Isya, jamaah haji berangkat menuju Muzdalifah yang berjarak 9 kilometer dari Arafah.

Di Muzdalifah. Di tempat ini jamaah haji Mabit atau bermalam sampai lewat tengah malam. Jamaah haji harus mengumpulkan kerikil 49 atau 70 butir sebesar buku jari dan dimasukkan dalam kantong yang telah disiapkan. Setelah lewat tengah malam jamaah haji berangkat menuju Mina yang jaraknya hanya 2 kilometer.

Di Mina. Tanggal 10 Dzulhijjah jamaah haji melontar Jumrah Aqabah yang disebut Tahlul Awal. Bila memungkinkan jamaah pergi ke Makkah untuk Thawaf Ifadloh lalu kembali ke Mina sebelum terbenam matahari. Selanjutnya jamaah menginap di Mina. Tanggal 11 dan 12 Dzulhijjah jamaah haji melontar Jumrah Ula, Wustha dan Aqabah, lalu meninggalkan Mina. Ini disebut Nafar Awwal. Jika jamaah haji masih bermalam di Mina, tanggal 13 Dzulhijjah kembali melontar Jumrah Ula, Wustha dan Aqabah dan selanjutnya meninggalkan Mina menuju Makkah yang disebut Nafar Tsani. Usai melempar jumrah kembali ke Makkah. Jarak yang harus ditempuh 8 kilometer dengan bus.

Di Makkah. Melaksanakan Thawaf Ifadlah, Umrah Sunnah, Miqat dari Masjid Jiranah, Tana’im I’tiqaf, Thawaf Sunnah, ziarah ke tempat bersejarah, dan melaksanakan Thawaf Wada. Menuju Jeddah dengan bus selama 2 jam.

Di Madinatul Hujaj, Jeddah. Jamaah haji gelombang I menginap di Madinatul Hujaj. Di sana barang bawaan jamaah haji diperiksa dan ditimbang. Selain itu juga mengurus PPH. Di tempat ini jamaah haji masih mendapatkan jatah makan dari katering. Setelah semua beres, jamaah haji berangkat menuju Bandar Udara King Abdul Aziz. Sedangkan jamaah haji gelombang II akan langsung di bawa bus ke Madinah dengan waktu tempuh 4 jam dan menginap di hotel yang disediakan di kota itu yang berjarak hanya 5 menit dari Masjid Nabawi. Merekapun akan kembali ke tanah air melalui bandara di Madinah. Selama di Madinah, jamaah haji gelombang II ini bisa berziarah ke Jabal Uhud, Masjid Qiblatain, Masjid Quba, Pasar Kurma, dan beberapa tempat menarik dan bersejarah lainnya. Ketika jamaah turun dari bus yang membawa mereka dari Mekah, hendaknya semua tas tentengan diperiksa dengan teliti, agar tidak tertinggal di dalam bus. Koper besar datangnya belakangan, sekitar 1-2 jam berikutnya dan akan langsung diantar ke penginapan.

Di Bandara King Abdul Aziz. Barang bawaan jamaah haji akan diperiksa, PPH juga diperiksa, dan setelah selesai bisa naik kedalam pesawat untuk menempuh perjalanan kembali menuju Tanah Air.
18. Tiba di Tanah Air. Pesawat mendarat di bandara kota tujuan dan dengan bus jamaah haji diantar ke asrama haji. Di Asrama barang bawaan jamaah haji akan diperiksa oleh petugas beacukai. Jamaah haji juga menerima uang transport untuk kembali ke kota masing-masing dan mengikuti acara pelepasan untuk kembali ke daerah asal masing-masing. Sebelum masuk rumah hendaklah melaksanakan Shalat atau Sujud Syukur di Masjid atau Mushala terdekat. Selamat berjumpa kembali dengan keluarga dan semoga menjadi Haji Mabrur.

Secara keseluruhan, waktu yang dibutuhkan oleh Haji Reguler untuk menunaikan Ibadah Haji sekitar 40 hari, dengan rincian: di Mekkah sekitar 20 hari, di Arafah dan Mina 4 hari dan di Madinah sekitar 6 hari. Haji khusus atau Haji Plus yang Non Arbain membutuhkan waktu sekitar 19 hari sedangkan yang plus Arbain di Madina membutuhkan waktu sekitar 26 sampai 30 hari.

[rg@2012]


===== ONH Plus, Umrah

Awal Proses Perjalanan Ibadah Haji di Tanah Air

Perjalanan menunaikan Ibadah Haji merupakan sebuah perjalanan yang panjang. Perlu suatu persiapan matang baik fisik maupun batin. Jamaah calon haji perlu untuk mengenali proses perjalanan Ibadah Haji untuk memperoleh gambaran tentang apa saja yang akan dijalani selama di Tanah Suci. Dengan memiliki gambaran akan hal itu, maka diharapkan jamaah haji akan memiliki suatu perencanaan yang matang, persiapan yang mantap, keteguhan mental, dan keihlasan hati yang sangat diperlukan dalam menempuh perjalanan panjang tersebut.

Di Tanah Suci pun, jamaah haji tak perlu kebingungan karena telah memiliki bekal pengetahuan mengenai urut-urutan perjalanan dan kegiatan Ibadah Haji. Berikut ini kami sajikan gambaran proses perjalanan dari tanah air. Pada artikel lanjutan, kami akan sampikan pula proses setibanya di di Tanah Suci, urutan proses Ibadah Haji, hingga akhirnya kembali ke tanah air. Semoga bermanfaat.

1. Persiapan. Persiapan adalah hal pertama yang mutlak diperlukan. Persiapan pertama menyangkut persiapan batin. Mulai dari membulatkan niat untuk beribadah haji, merapikan atau menyempurnakan Sholat Fardhu sampai Sholat Sunnah, memperbanya membaca Al Qur’an, doa, dzikir dan istigfar. Juga melatih dan meningkatkan kualitas bersabar, sebab para jamaah haji akan menghadapi banyak situasi sulit yang membutuhkan kesabaran panjang. Misalnya harus menghadapi perbedaan cuaca dan suhu udara, kebiasaan selama di negeri orang, makanan yang berbeda dari kebiasaan sehari-hari, berbaur dengan orang lain yang tentu saja memiliki tabiat dan kebiasaan yang macam-macam, jenuh menunggu, mengantri dan berdesakan, tiba-tiba terserang penyakit atau kondisi tubuh drop, dan fasilitas yang harus dipakai bersama.

Calon jamaah haji juga harus mengikuti manasik haji dan bersilaturahmi untuk saling memaafkan. Jika batin sudah dipersiapkan, persiapan fisik pun harus dijalankan demi kebugaran badan saat melakukan perjalanan dan ritual haji di Tanah Suci. Memeriksakan kesehatan, meminta imunisasi, dan berolahraga terutama latihan berjalan kaki jauh.

2. Memastikan dan mengepak barang-barang dan perlengkapan yang akan dibawa. Kopor, tas tentengan, tas pasport, kain Ihram, sajadah, semprotan air, payung, kaca mata hitam, alat mandi dan perawatan diri, pakaian, baju hangat, sabuk haji, mukena, kain sarung, baju gamis, kaos kaki, celana panjang, sandal, obat-obatan, tasbih, senter, kantong, alat mencuci dan menjemur, peralatan makan, baju seragam, peci, logo panitia, dan makanan kering.

3. Mengikuti latihan Manasik Haji. Mulai dari pra manasik, bimbingan manasik, pemantapan manasik, upacara pelepasan jamaah haji, hingga penataran yang diselenggarakan panitia Ibadah Haji.


4. Mengikuti rangkaian kegiatan di Asrama Embarkasi Haji. Antara lain menyerahkan SPMA (Surat Panggilan Masuk Asrama) kepada panitia, menerima kartu konsumsi dan nomor kamar, barang bawaan diperiksa pihak bea cukai dan kopor ditimbang dengan berat maksimal yang diijinkan 30 kilogram saja, memisahkan barang antara yang akan dipakai selama di pesawat dengan yang bisa disimpan di bagasi, masuk asrama dan mencari kamar sesuai nomor yang diperoleh, makan bersama, berbelanja keperluan di dalam kompleks asrama haji jika memang perlu, pemeriksaan ulang kesehatan yang dicantumkan dalam buku nerima pembagian dokumen yang terdiri dari PPH (Pasport Haji), Buku Kesehatan, Boarding- Pass, Bagage-Tag, dan tiket pesawat.

 Foto: Antara

Selanjutnya pembagian uang bekal atau living cost untuk 33 hari guna memenuhi kebutuhan makan atau minum 30 hari, membeli buah-buahan, membayar dam, transportasi lokal jika ingin ziarah, ongkos pelayanan dan biaya tak terduga. Selain itu juga dibagikan gelang identitas, pengumuman dan pembekalan dari panitia, dan terakhir dilaksanakannya praktek manasik haji. Selama di asrama haji, sebaiknya gunakan waktu untuk istirahat, karena 24 jam berikutnya akan terbang menuju Tanah Suci. Aktivitas sebaiknya hanya shalat berjamaah di masjid dan istirahat, atau baca buku-buku panduan. Selama di asrama haji, akan mendapat jatah makan yang waktunya sudah ditentukan. Jangan melewati jadwal makan, karena ruang tempat makan akan ditutup jika melewati batas yang telah ditentukan.

5. Pemberangkatan menuju bandara. Jamaah haji mengikuti acara pelepasan di asrama embarkasi, naik bus yang telah disediakan panitia sesuai dengan regu dan kelompok, dan mengikuti perjalanan menuju bandara.

6. Berada di bandara. Proses yang harus dilalui antara lain pengecekkan PPH dan Boarding-Pass oleh petugas, di bandara jamaah masih dalam bus sampai pesawat telah siap untuk dinaiki. Setelah naik pesawat, duduk sesuai dengan nomor boarding Pass yang diberikan. Tas tentengan diletakkan di boks penyimpanan diatas kepala penumpang. Di dalam pesawat sebaiknya istirahat total karena perjalanan masih sekitar 10 jam.

7. Perjalanan di dalam pesawat. Kegiatan yang bisa dilakukan selama dlam pesawat terbang hanyalah duduk, tidur, makan, minum, ke toilet, berdoa, mengaji, baca buku manasik dan mengikuti pemeriksaan PPH. Sholat di pesawat juga bisa dilaksanakan dengan Tayamum dan sholat sambil duduk dibimbing TPHI/Pembimbing yang ditugasi. Dilarang mondar-mandir di dalam pesawat, jika ingin menggunakan fasilitas hendaknya mengikuti petunjuk yang ada atau meminta bantuan pramugari yang bertugas.

===== ONH Plus, Umrah

Tips Memilih Travel Umroh Dan Mendaftar Secara Online

Bersyukur sekali bila Sahabat memperoleh rezeki di hari ini yang belum tentu semua orang menikmatinya, sungguh tepat bila kita yang mensyukuri nikmat Allah SWT dengan melakukan ibadah umroh ketanah suci untuk bermunajat serta berziarah ke tempat-tempat yang disunahkan dan mengambil ibroh ( pelajaran ) dari jejak para nabi, Rosulullah SAW dan sahabatnya.

travel umroh



Berikut Tips Memilih Travel Umroh Online Agar Ibadah Anda Lancar

1. Pilihlah travel yang memiliki Legalitas lengkap sepert SK Depag RI, tanyakan hal ini karena banyak yg tidak punya izin.
2. Jangan langsung percaya dengan 'harga yang terlalu murah' karena layanan jamaah pasti ada standarnya, Anda tak ingin disana ditelantarkan bukan?

3. Lihat review atau testimoni yang diulas banyak di ulas di Internet tentang track record travel, tanya tahun kapan berdiri dan sdh memberangkatkan berapa jamaah?
4. Tanyakan fasilitas yang di dapat, seperti hotel, pesawat, jadwal manasik, travel bag , kemudahan pembayaran dsb.
5. Lakukan cek fisik untuk memastikan keberadaan travel,bila travel yang anda pilih jauh dari tempat tinggal anda, bisa meminta bantuan 'saudara' atau 'kerabat' yg dekat dengan lokasi travel.
6. Bila ingin mentransfer dana lakukan ke rekening perusahaan, bukan rekening An pribadi.

Demikian tips dari kami, bila ada yang ditanyakan dan didiskusikan, silahkan kirim via kolom komentar dibawah ini.

Prima Saidah adalah salah satu travel umroh yang menerima pendaftaran umrah secara online, senang sekali bila Anda mempercai kami untuk bisa mengurus ibadah umroh Anda, Setelah menetapkan jadwal keberangkatan Anda cukup melengkapi dokumen dan mengirimkannya via email atau fax dan kami segera kan mengurus kelengkapan dokumen perjalanan yang diperlukan untuk pergi umroh seperti visa, tiket penerbangan dan akomodasi selama di tanah suci, hal ini memudahkan bagi calon jamaah yang berada di luar kota Jakarta tanpa harus repot datang ke kantor, namun bagi calon jamaah umroh yang ada di Jakarta bisa juga datang ke kantor dan kami akan menyambut Anda dengan keramahan staff Prima Saidah.

===== Copyright:Travel Haji ONH Plus Dan Umroh Prima Saidah

Nasib Jamaah Haji Ilegal

Pemerintah Arab Saudi sudah sejak lama mengkampanyekan 'perang' melawan jamaah haji ilegal. Karena itulah pada musim haji November 2011 silam, Departemen Paspor Saudi memulangkan 89 ribu calon jamaah haji yang memasuki Makkah tanpa mengantongi surat izin berhaji. Departemen Paspor juga menangkap 1.600 warga asing yang masa tinggalnya sudah habis (overstay) dan mereka yang melanggar aturan kependudukan atau berupaya menyusup ke Makkah dengan memalsukan surat izin.

Di Tanah Suci terdapat 16 checkpoint untuk pemeriksaan paspor di seluruh Makkah dan 4 di Madinah. Semua kendaraan yang lewat diperiksa. Bahkan polisi mencegah masuk 4.158 kendaraan dan menyuruhnya balik karena para penumpangnya tidak memiliki surat izin haji. Mengapa Arab Saudi begitu getol memerangi haji ilegal? Karena jamaah haji ilegal dianggap akan mengganggu lalu lintas jamaah haji legal yang jumlahnya sedikitnya 2,5 juta orang tiap musim haji. Pemerintah Arab Saudi menyiapkan 400 personel tentara untuk menghadang calon jamaah haji ilegal yang masuk melalui jalan-jalan gurun pasir.

Selain memperketat izin haji, pemerintah juga melakukan razia bagi jamaah haji ilegal dengan ancaman sanksi berat termasuk kepada biro pemberangkatan jamaah ilegal. Pengetatan izin haji diberlakukan bagi semua warga negara termasuk warga Arab Saudi sendiri. Jamaah haji yang menggunakan paspor hijau juga akan di-sweeping dan kemudian didrop ke Masjidil Haram untuk ditindak oleh pemerintah Arab Saudi. Hanya jamaah haji dengan paspor cokelat saja yang boleh masuk.

jamaah haji


Langkah Nyata Pemerintah Indonesia
Menteri Agama Suryadharma Ali menyatakan bahwa dari 220 biro perjalanan haji di Indonesia hanya 120 yang memenuhi persyaratan, sedangkan sisanya adalah ilegal. Banyaknya biro travel haji yang tidak memenuhi syarat itu menyebabkan banyak jamaah calon haji Indonesia yang terkatung-katung nasibnya karena mereka bukan termasuk dalam kuota. Untuk tahun 2011, kuota jamaah haji bagi Indonesia 208. 240 jamaah yang terdiri dari 191.000 jamaah haji reguler dan 17.240 jamaah haji khusus. Jamaah haji nonkuota bisa saja melakukan ibadah haji, namun tidak ada jaminan dalam hal pemondokan, transportasi, dan makan.



Ketika jamaah haji non kuota wafat di Tanah Suci, pihak Saudi tidak mau memakamkan jenazah dengan alasan tidak ada surat-surat dari pemerintah negara asal. Para jamaah haji nonkuota alias sandal jepit juga akan sangat mengganggu tenda jamaah reguler. Tercatat 96 jamaah nonkuota itu menyelip di antara tenda-tenda milik jamaah haji Indonesia pada musim haji November 2011 silam. Jamaah nonkuota juga menanggung resiko akan terlantar di Bandara King Abdul Azis. Mereka tak bisa keluar dari bandara karena penjemput datang terlambat bahkan ada yang tak dijemput sama sekali oleh penyelenggara.

Meski sudah mendarat di King Abdul Azis sejak siang hari, namun hingga malam hari kadang tak kunjung keluar untuk diberangkatkan menuju Mekkah atau Madinah. Apalagi jika jamaah haji tak mengerti ke mana tujuan mereka setelah lolos dari pemeriksaan keimigrasian bandara karena tanpa pendamping. Mereka biasanya lantas duduk-duduk di tempat seadanya.

Selain itu, jamaah haji non kuota harus berhadapan dengan kondisi hotel yang tidak layak hingga katering jamaah yang memprihatinkan. Selain itu jika jamaah haji mendadak sakit atau kesasar, tidak ada yang bertanggungjawab. Panitia Ibadah Haji yang memberangkatkan jamaah haji secara resmi pun akan kesulitan jika ingin membantu jamaah non kuota karena mereka berada di luar tanggungjawab panitia, meskipun sesama saudara setanah air sekali pun.

Menjadi Jamaah Haji Harus Sabar

Melaksanakan Ibadah Haji memang tidak ada yang bisa melarang, termasuk negara. Dan memang negara pun punya kewajiban untuk melindungi semua warganya yang tengah beribadah haji baik yang masuk kuota maupun yang non kuota. Namun ada baiknya jamaah haji sabar dan bijaksana, untuk mengikuti perjalanan haji melalui Kementrian Agama dan sesuai dengan kuota, sehingga ibadah akan lebih aman dan nyaman serta tidak akan menjadi beban bagi pihak lain. Sebab setiap musim haji, jumlah jamaah yang menunaikan ibadah haji sudah diperhitungkan dengan luas areal ibadah di tanah Suci. Jika harus tertambah jamaah non kuota, betapa luar biasa padatnya Tanah Suci sehingga justru memicu banyak resiko kemanan dan keselamatan dalam beribadah.

Nah, pastikan Anda memanfaatkan jasa layanan perjalanan haji yang terpercaya. Pengalaman Prima Saidah memberangkatkan 7000 jamaah haji dari seluruh pelosok tanah air dapat menjadi jaminan akan layanan yang prima. Didukung oleh manajemen yang rapi serta jaringan yang kuat dengan maskapai penerbangan maupun jaringan hotel inernasional menjadikan Prima Saidah terus mendapat kepercayaan. Silakan hubungi kami untuk mendapatkan informasi dan konsultasi penuh keramahan. Kami sediakan paket perjalanan haji ONH Plus, umroh, dan wisata muslim dengan budjet yang sesuai dengan rencana Anda.
[rg@2012]

===== ONH Plus, Umrah

Tips Membeli Oleh-Oleh Haji

Sudah menjadi tradisi di Indonesia, setiap kali ada kerabat atau tetangga yang pulang dari menunaikan ibadah haji, selalu ditengok untuk sekadar mengucapkan selamat datang maupun mendengarkan kisah selama perjalanan ke Tanah Suci. Tak sedikit pula yang menanyakan oleh-oleh dari Makkah, Madinah, atau Jeddah. Kira-kira, apa saja ya oleh-oleh khas yang biasa dibawa pulang para jamaah haji?

Air Zam-Zam
Oleh-oleh yang paling dinantikan adalah air Zamzam dari mata air di Bukit Marwah. Sebab diyakini, air ini sangat sehat walau dalam kondisi mentah dan memiliki aneka khasiat bagi tubuh. Benar, air Zamzam mengandung kadar flouride tinggi sehingga baik untuk kesehatan gigi dan aman dikonsumsi langsung karena flouride mampu membunuh mikroorganisme jahat. Oleh-oleh khas lainnya adalah kurma, kacang, cokelat, kismis, manisan buah tin, tasbih, sajadah, Al’Quran, parfum, pacar henna, minyak zaitun, ramuan herbal othem, aneka souvenir khas Arab Saudi bergambar Ka’bah, cucing atau gelas air Zamzam, peci, kopiah, biskuit khas isi kurma, hati unta, kurma hijau, madu, rumput fatima, mukena, pasmina, jilbab, perhiasan emas, perlengkapan wanita (lipstik hare, krim, minyak rambut, sabun zaitun, celak mata) dan kaligrafi.


oleh oleh haji


Kurma sendiri ada bermacam-macam jenisnya. Mulai dari kurma jomara, ambar dari Madina yang berkualitas super, ajwa yang paling mahal karena mutu dan ukurannya, jabari, tangkai, lulu yang bulat dan berwarna coklat muda, sayer, khudori, sampai salabi. Kacang khas Arab Saudi adalah kacang Kacang Pistachio yang gurih dan renyah dengan warna hijau kekuningan serta kacang Arab bulat tanpa kulit. Madu yang terkenal adalah Madu Kashmir yang berasal dari Hadramout, Ma’jun Syifa dan madu Al Barokah.
Lokasi untuk membeli perhiasan ada di dekat pemakaman Baqi, Madinah. Pembandingan harga dapat dilakukan di toko perhiasan yang banyak berjejer di belakang masjid Nabawi di bawah hotel Taiba.

Jika akan membeli kurma, di Pasar Kurma Madinah Dantes Market di sebelah selatan masjid Nabawi. Sajadah dan karpet ada di bawah Hotel Taiba, Madinah. Kebutuhan lainnya (baju gamis,baju Abaya, Uqal, Sorban, peci haji, tasbih, dll bisa diperoleh di pertokoan di sekitar Hotel Rawdah Madinah. Bagi yang suka parfum, Jeddahlah surga untuk berbelanja parfum. Toko yang paling komplit dan murah di sana adalah Toko Ali Murah & Amir Perfumes.


Kini mencari oleh-oleh haji, tidak perlu harus belanja di Arab Saudi. Sebab berbelanja di Tanah Suci selain menyita waktu untuk ibadah, juga sangat melelahakan, harus memikirkan biaya pengiriman, terkena denda karena over bagasi, resiko paket yang dikirim tidak sampai, dan resiko tertipu harga karena kendala bahasa saat menawar.

Di Jakarta Pusat, tepatnya di Pasar Tanah Abang telah ada sentra penjualan aneka macam produk yang biasa dibawa jamaah haji dari Tanah Suci. Apa pun jenis produk Timur Tengah itu, dapat ditemukan di pasar yang berlokasi di Jalan KH Mas Mansyur ini. Toko mulai buka setiap hari pukul 09.00 hingga 17.00. Bisa ditempuh dengan kendaraan pribadi, angkutan umum, maupun taksi. Barang-barang tersebut diimpor resmi oleh eksportir.

Semua harga barang masih bisa ditawar, pedagang menjamin harga barang tidak berbeda dengan harga di Arab Saudi, seperti di Jeddah, Medinah atau Mekkah. Bahkan kini juga mulai ada penjualan oleh-oleh khas haji yang diimpor langsung dari Arab saudi secara online. Barang-barang khas Arab Saudi juga bisa ditemukan di Pasar Ikan jalan Kereta Api Medan. Kebanyakan warga yang naik haji membeli oleh-oleh khas Arab Saudi seperti ceret kuningan, buah kurma, pakaian muslim bahkan air Zamzam pada pedagang di pasar ini.

Toko online yang menjual oleh-oleh haji bisa Anda telusuri dengan cara yang amat mudah. Masuk saja ke situs google.co.id. lantas, masukkan kata-kata kunci “oleh-oleh haji”/ Wuzz... berderet-deret toko online yang menjual oleh-oleh haji bakal terpapar di depan mata Anda.



Berikut ini beberapa penjual oleh-oleh haji di internet:
  • www.pecikopiah.com
  • www.hajijogja.com
  • www.kiosgrosir.com
  • promoukm.com/produk/161/oleh-oleh-haji-kemasan-kotak/
  • tokojazirah.com
  • www.oleholehhaji.com
  • www.saharasifa.com
dan masih banyak lagi.

Tapi hati-hati lho kalau membeli air Zam-zam di tanah air. Bukan memperoleh kasiat, bisa jadi Anda dan kerabat yang memperoleh oleh-oleh jadi sakit perut. Mengapa? Ya, sebab diduga saat ini ada saja yang bertindak jahat dengan memalsukan air Zam-zam. Asal Anda tahu, air Zam-zam sendiri sudah tidak boleh diekspor.

Ingin tahu info detail seputar perjalanan haji? Tempat yang pas untuk bertanya adalah Prima Saidah Travel. Silakan menghubungi Farida Ningsih, 021-73888872, 021-7372864, 0812-98-570855.


===== ONH Plus, Umrah

Wisata Tempat Peziarahan Di Tanah Suci

Di Tanah Suci, baik Makkah Al Mukaromah maupun Madinah Al-Munawarah, juga terdapat tempat-tempat bersejarah, yang meskipun bukan tempat pelaksanaan rukun haji, namum biasa dikunjungi oleh para jemaaah haji maupun para peziarah lainnya. Selain berziarah, jamaah haji juga bisa melakukan beberapa ibadah sunnah di tempat-tempat bersejarah ini.

Kota Mekah dan Madinah sering juga disebut sebagai Tanah Haram, sebab kedua kota ini hukumnya haram untuk dikunjungi oleh orang selain kaum Muslim. Jamaah haji juga hanya bisa mengunjungi tempat-tempat bersejarah di sekitar Mekah, Jeddah dan Madinah, sebab pemerintah Arab Saudi hanya memberikan visa berkunjung di ketiga kota itu bagi para jamaah haji. Berikut ini adalah informasi mengenai beberapa tempat peziarahan bersejarah di Tanah Suci:

1. Jabal Nur dan Gua Hira. Jabal Nur terletak kurang lebih 6 kilometer di sebelah utara Masjidil Haram, Mekah. Di puncaknya terdapat sebuah gua yang dikenal dengan nama Gua Hira. Di gua inilah Nabi Muhammad SAW menerima wahyu yang pertama, yaitu surat Al-'Alaq ayat 1-5.

2. Jabal Tsur. Jabal Tsur terletak kurang lebih 6 kilometer di sebelah selatan Masjidil Haram, Mekah. Untuk mencapai Gua Tsur ini memerlukan perjalanan mendaki selama 1,5 jam. Di gunung inilah Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar As-Siddiq bersembunyi dari kepungan orang Quraisy ketika hendak hijrah ke Madinah Al-Munawarah.

3. Jabal Rahmah. Yaitu tempat bertemunya Nabi Adam dan Hawa setelah keduanya terpisah saat turun dari surga. Peristiwa penting lainnya yang terjadi di tempat ini adalah tempat turunnya wahyu yang terakhir pada Nabi Muhammad SAW, yaitu surat Al-Maidah ayat 3.

4. Jabal Uhud. Letaknya kurang lebih 5 kilometer dari pusat kota Madinah. Di bukit inilah dahulu pernah terjadi perang dahsyat antara kaum Muslimin melawan kaum Musyrikin Mekah. Dalam pertempuran tersebut gugur 70 orang Syuhada. Di antaranya Hamzah bin Abdul Muthalib, paman Nabi Muhammad SAW. Kecintaan Rasulullah SAW pada para Syuhada Uhud, membuat beliau selalu menziarahi tempat ini hampir setiap tahun semasa hidup beliau. Untuk itu, Jabal Uhud menjadi salah satu tempat penting untuk diziarahi oleh para jamaah haji maupun para peziarah lainnya.

5. Makam Baqi’. Baqi' adalah tanah kuburan untuk penduduk setempat sejak zaman jahiliyah sampai sekarang. Jamaah haji yang meninggal di Madinah akan dimakamkan di areal pekuburan ini. Terletak di sebelah timur Masjid Nabawi. Di sana juga dimakamkan Utsman bin Affan seorang sahabat Nabi Muhammad SAW yang termasuk Khulafaur Rasyidin yang ke-3 atau khalifah ketiga yang memerintah dari tahun 644 hingga 656. Selain itu juga dimakamkan di tempat ini para istri Nabi, putra dan putri Nabi, dan para sahabat Nabi lainnya.


6. Masjid Qiblatain. Pada masa permulaan Islam, kaum Muslimin melakukan sholat dengan menghadap kiblat ke arah Baitul Maqdis (Masjid Al-Aqsa) di Yerusalem, Palestina. Pada tahun ke-2 Hijriah tepatnya pada bulan Rajab, pada saat Nabi Muhammad SAW melakukan salat Zuhur di masjid ini, tiba-tiba turun wahyu surat Al-Baqarah ayat 144 yang memerintahkan agar kiblat sholat diubah ke arah Ka’bah Masjidil Haram, di Mekah. Dengan terjadinya peristiwa tersebut maka akhirnya masjid ini diberi nama Masjid Qiblatain yang berarti masjid berkiblat dua.

 Foto: Antara

7. Hajar Aswad. Hajar Aswad adalah batu berwarna hitam yang berada di sudut Tenggara Ka’bah, tempat dimana Tawaf dimulai. Batu ini diturunkan Allah SWT dari Surga melalui malaikat Jibril. Hajar Aswad sendiri terdiri dari delapan keping yang terkumpul dan direkatkan dalam lingkaran perak. Dalam salah satu riwayat Bukhari-Muslim, diterangkan bahwa Sayyidina Umar, sebelum mencium Hajar Aswad mengatakan, “Demi Allah, aku tahu bahwa kau adalah sebuah batu yang tidak dapat berbuat apa-apa. Kalau aku tidak melihat Rasul SAW menciummu, tidak akan aku menciummu.”

Jadi mencium Hajar Aswad bukanlah suatu kewajiban bagi umat Islam, tapi merupakan anjuran dan sunnah hukumnya. Maka kalau keadaan tidak memungkinkan karena penuhnya orang berdesakan, sebaiknya urungkan saja niat untuk mencium atau mengusap batu ini. Apalagi harus membayar orang lain untuk melakukannya.

8. Hijir Ismail. Hijir Ismail terletak berdampingan dengan Ka’bah dan berada di sebelah utara Ka’bah. Antara Hijir Ismail dan Ka’bah hanya dibatasi tembok berbentuk setengah lingkaran setinggi 1,5 meter. Hijir Ismail itu pada mulanya hanya berupa pagar batu sederhana. Kemudian para Khalifah, Sultan, dan Raja-raja yang berkuasa mengganti pagar batu itu dengan batu marmer. Hijir Ismail ini dahulu merupakan tempat tinggal Nabi Ismail. Di situlah Nabi Ismail tinggal semasa hidupnya.

Saat Nabi Ismail wafat, tempat itu menjadi makam beliau dan juga Ibunya, Siti Hajar. Rasulullah SAW pernah membawa istri beliau, Siti Aisyah, ke dalam Hijir Ismail sambil berkata, ” Sholatlah kamu di sini (di Hijir Ismail) jika kamu ingin sholat di dalam Ka’bah, karena ini termasuk sebagian dari Ka’bah.” Sholat di Hijir Ismail hukumnya adalah sunnah, dalam arti tidak wajib dan tidak ada kaitan dengan rangkaian kegiatan Ibadah Haji atau Ibadah Umroh.


===== ONH Plus, Umrah

Lebih Dekat Dengan Para Pendamping Haji Dan Umrah (bagian 2)

Sebelumnya kita sudah mengenalkan dua pembimbing jamaah peserta rombongan umrah bersama Prima Saidah Travel. Sekarang, kita kenalkan beberapa ustadz dan ustadzah yang bakal menemani Anda menjalankan ibadah haji dan umrah bersama Prima Saidah Travel.


Ustadz Zacky Mirza


Ustad Zacky Mirza

Akrab disapa dengan sebutan Bang Zeck merupakan da'i muda yang mulai menghiasi layar kaca dan hadir ditengah-tengah umat dengan tausiahnya yang menyejukkan. Nama lengkapnya Ustadz H. Ahmad Zacky Abd, S. Th I dan lahir 8 November 1979. Kualitas dakwahnya menunjukkan bahwa dirinya adalah pribadi yang sudah kenyang dengan gemblengan pondok pesantren.

Bang Zeck mulai dikenal publik usai masuk dalam Lima besar Dai TPI di tahun 2005. Pada tanggal 8 November 2012, dalam peringatan ulangtahunnya yang ke-33, narasumber Assalamu’alaikum Ustadz RCTI dan Haji Wali (Hayu Ngaji Bareng Wali) Trans 7 ini juga menikahi Shinta Tanjung (Thatha) seorang model iklan dan pesinetron. Akad nikah berlangsung di Cianjur, Jawa Barat. Ustad Zacky juga berdakwah melalui acara Lenong Dakwah Bersama Bang Zack ( Ust Zacky Mirza ) dan Bang Samin ( Ucup Nirin ) yang merupakan suatu kolaborasi Budaya, Komedi dan Tausiyah Agama.

Dia juga pernah bertausiyah dalam Acara Damai Indonesiaku di TV One secara live. Pendidikan tinggi yang pernah ia enyam adalah Universitas Nasional Pejaten Fakultas FISIP pada jurusan Hubungan Internasional, Universitas Al Azhar Kairo Mesir pada Fakultas Ushuluddin, dan Sekolah Tinggi Islam Darunnajah Jakarta Selatan. Kegemarannya antara lain : membaca dan travelling.

Kesibukannya selain berdakwah juga ber wirausaha. Prestasi yang pernah diraih Bang Zeck antara lain : Best of The Best Student for Oxford Course English Indonesia (1993), Juara I Pidato Bahasa Inggris se-Jabodetabek, Juara II Pemahaman Al Qur'an antar Ponpes Modern se-Indonesia di Gontor Ponorogo, Juara I Pidato Bahasa Inggris se-Jabar, dan Finalis 5 besar DAI TPI (2005). Program televisi yang pernah diasuhnya yaitu Mimbar Dai TPI, Duet Tausyah TPI, Mata Hati O'Channel, Operasi Kamboja TPI, Cermin Hati Global TV, Dapur Aisyah Global TV, Damai Indonesiaku TV One dan Assalamu'alaikum Ustadz RCTI.
Sedangkan program radio yang dikawalnya adalah Trendy Gaul Radio OZ Jakarta. Bang Zeck pun berbakat menjadi host, antara lain dalam acara Multazam Indosiar, Bengkel Hati TPI, Jejak Islam Wisata Ziarah Ramadhan TV One, Puasa Sehat Bersama Promag, dan Mulut Sehat Saat Ramadhan Bersama Pepsodent. Dalam film Ketika Cinta Bertasbih 1, Bnag Zeck pun pernah beradu acting sebagai Kol. Fuad.

Cheche Kirani
Terlahir dengan nama Hetty Sobari di Jakarta, 15 Juni 1979. Artis berparas ayu dan berjilbab ini dikenal sebagai artis sinetron sejak memulai kariernya di jagat hiburan sejak tahun 1998. Menikah dengan Ahmad Hadi Wibawa atau yang lebih dikenal sebagai Ustadz A’a Hadi. Sinetron yang dibintanginya antara lain Mawar Sejati Mawar Berduri, Aku Ingin Pulang, Titip Rindu Buat Ayah, Perkawinan, Cinta Tiada Akhir, Pintu Hidayah, dan Maha Kasih. Kini Cheche aktif dalam berbagai kegiatan pengajian dan pendampingan perjalanan haji atau umrah.

Bayu Oktara
Lahir di Jakarta, 1 Oktober 1978. Dia memulai kariernya di dunia hiburan dengan menjadi seorang penyiar radio, lantas merambah ke dunia MC dan pemeran sinetron Indonesia. Ia adalah penyiar radio Hard Rock FM. Ia juga lebih dikenal sebagai Gusti dalam sinetron OB. Bayu merupakan anak sulung dari lima bersaudara. Ia pertama kali masuk ke dunia hiburan dengan ikut acara Tenda Mangkal Prambors sebagai penyanyi, lalu memulai karier profesionalnya sebagai penyiar dengan menjadi penyiar di radio Prambors Jakarta. Lalu pindah ke Ninetyniners Bandung, Ardan FM Bandung, hingga kemudian ke HardRock FM Jakarta. Sampai saat ini aktivitasnya adalah MC, radio DJ, voice over talent, serta acting & presenter.

KH. Khodamul Quddus
Sesepuh Pondok pesantren Nurul Hidayah Pusat yang berlokasi di Jl. Mama Bakri, Sadeng Leuwisadeng, Bogor. Sebuah Pondok Pesantren yang didirikan oleh KH Mama Bakri (wafat 1970), kemudian diteruskan oleh Menantunya KH Uqon Bulqoeni dan kemudian dilanjutkan oleh cucunya yaitu KH. Khodamul Quddus bin KH. Uqon Bulqoeni.

Dalam suatu kesempatan, KH Khodamul Quddus, pernah menitipkan pesan kepada seluruh Wakil Rakyat yang memiliki keyakinan Iman Islam agar istiqomah menjalankan Sholat Tahajud disamping Sholat Lima Waktu yang di wajibkan. Shalat Tahajud adalah shalat yang diwajibkan kepada Nabi SAW sebelum turun perintah shalat wajib lima waktu. Sekarang shalat Tahajud merupakan shalat yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan. Dia sangat berharap para wakil rakyat benar-benar memegang janji untuk mengemban amanat rakyat yang mempercayai mereka.

Anda sudah terpanggil untuk menjalankan ibadah umrah dan haji? Silakan untuk melihat jadwal keberangkatan beserta daftar pembimbing jamaah.
[rg@2012]


===== ONH Plus, Umrah

Lebih Dekat Dengan Para Pendamping Haji Dan Umrah (Bagian 1)

Ibadah umroh lebih afdol bila disertai oleh pembimbing yang sudah paham benar ajaran agama. Untuk itulah Prima Saidah Travel selalu menaruh perhatian besar saat memilih pembimbing umroh. Siapa saja mereka? Ini dia profil mereka yang akan ditulis dalam dua seri tulisan.

Yang pertama kita kenalkan adalah Uje! Siapa yang tak kenal Uje? Seorang pendakwah atau ustad yang selalu tampil dengan bahasa dakwah khas anak muda sampai-sampai dijuluki sebagai ustad gaul! Ya, dia adalah Ustad Jeffry Al Buchori yang memiliki nama populer Uje alias Ustad Jefri.

Pria kelahiran Budi Rahayu Jakarta, 12 April 1973 ini merupakan anak ketiga dari lima bersaudara pasangan Alm. H. Ismail Modal dan Ustz Dra. Hj. Tatu Mulyana. Sejak kecil telah mendapat pendidikan Islam yang kuat. Saat duduk di bangku sekolah kelas 3-5 SD meraih prestasi MTQ (Musabaqah Tilawatil Qur’an) sampai tingkat provinsi. Setelah lulus SD, bersama kedua kakaknya, Alm. Ust. H. Abdullah Riyad dan Ust. H. Aswan Faisal, bersekolah di Pondok Pesantren Daar el-Qolam Gintung, Jayanti Balaraja, Tangerang. Tak segan-segan Uje mengisahkan bahwa dirinya termasuk anak bandel saat berada di pesantren.

Seringkali saat teman-temannya menunaikan salat, ia diam-diam tidur atau kabur dari pesantren untuk main dan nonton di bioskop. Sampai akhirnya Uje dikeluarkan dari pesantren. Dia hanya betah di ponpes selama 4 tahun, padahal jika sampai lulus butuh waktu 6 tahun. Uje pun dipindahkan ke Madrasah Aliyah (MA, setingkat SMA). Namun kenakalan Uje justru bertambah. Setamat MA pada tahun 1990, melanjutkan kuliah di akademi broadcasting. Dia bergaul dengan pemakai narkoba dan sering dugem. Bahkan Uje akhirnya tak menyelesaikan kuliah. Pada tahun 1991,
Uje pernah menjadi dancer di salah satu club. Ia pun ikut casting dan mendapat peran dalam sinetron Pendekar Halilintar. Tahun 1991 menyabet penghargaan pemeran pria terbaik dalam Sepekan Sinetron Remaja yang diadakan TVRI pada 1991. Tahun 1995 bertemu dengan Pipik Dian Irawati, seorang model gadis sampul majalah Aneka tahun 1995 asal Semarang, Jawa Tengah.

Pada 7 September 1999 mereka menikah secara siri. Dua bulan kemudian mereka menikah resmi di Semarang. Kini buah hati mereka ada 3 orang yaitu Adiba Khanza Az-Zahra, Mohammad Abidzar Al-Ghifari, dan Ayla Azuhro. Hal yang membuatnya bertobat adalah saat dirinya diajak umroh oleh ibu dan kakaknya. Kakak tertuanya alm. Ust. H. Abdullah Riyad mengamanatkan pesan padanya untuk melanjutkan dakwah di Jakarta. Waktu itu alm Ust. H. Abdullah Riyad mendapatkan kepercayaan dari MUIS (Majlis Ugame Islam Singapura) untuk menjadi Imam besar di Masjid Haji Mohammad Soleh Singapura. Singapura.
Pipik Dian Irawati lah yang menuliskan teks dakwah pertama Uje di Mangga Dua.

Sejak saat itu Uje mulai berdakwah lewat majelis taklim, mushola, masjid, dan di televisi dengan pengagum dari banyak kalangan. Bahkan sempat membintangi beberapa iklan. Uje juga berdakwah melalui lagu-lagu Islami, antara lain Lahir Kembali yang diluncurkan 2006 berkolaborasi dengan Opick Tombo Ati. Selain itu 2007 juga berkolaborasi dengan Ungu dalam Para Pencari-Mu .

Ustad Aswan Faisal
Beliau adalah kakak kandung Ustadz Jefry Al Bukhari (Uje). Suara dan gayanya saat memberikan tauziah sangat mirip. Kalau disandingkan bagai pinang dibelah dua. Ustad Aswan adalah anak kedua dari 5 bersaudara yang lahir dari keluarga da'i. Ibunya seorang pendakwah, yaitu ustadzah Dra. Hj. Tatu Mulyana. Jadi sudah pasti sejak kecil ustadz Aswan mendapat pendidikan Islam yang sangat kuat.

Kakak tertuanya alm Ustad H Abdullah Riyad, dirinya, dan adiknya Ustad Jefry All Buchori menuruni kepandaian dakwah ibunya. Kakak sulungnya, Alm. ustadz H. Abdullah Riyad, merupakan Imam besar di Masjid Haji Mohammad Soleh, Singapura. Ustadz Faisal sejak lulus sekolah dasar melanjutkan pendidikannya di pesantren Daar El-Qolam di Gintung, Jjayanti Balaraja Tangerang.

Gaya pendidikan pesantren sangat kuat melekat dalam dirinya, yaitu dengan menjaga sikap tidak boleh sembarangan gaul. Sehingga jarang merasakan hidup di luar dan perangainyapun sangat kalem. Ustadz Aswan sejak kecil bercita-cita menjadi da'i. Saat kedua orang tuanya memasukkannya ke pesatren, bersama kakaknya pun ia menurut.

Ustadz Aswan Faisal, pernah hadir untuk memberikan siraman rohani dalam acara Media Gathering yang diadakan HM Sampoerna, pada tanggal 10 November 2011 di Graha Niaga, Jalan Jendral Sudirman, Jakarta. Juga melakukan dakwah melalui lagu rohani Isalam berjudul Ya Badratim featuring Ustad Guntur Bumi. Selain itu juga dipercaya untuk memberikan tauziah dalam berbagai Tabliq Akbar.

Siapa lagi pembimbing umrah dan haji yang dipilihkan Prima Saidah Travel untuk Anda? Simak terus tulisan bagian kedua ya.

[rg@2012]
===== ONH Plus, Umrah

Tempat-Tempat Utama Ibadah Haji (bagian 2)

Kita lanjutkan cerita seru tentang tempat-tempat utama tujuan ibadah haji. Anda masih ingat paparan sebelumnya? Coba deh cek di tempat tujuan haji bagian pertama.
Yuk kita lanjutkan mengunjungi kota-kota yang menjadi tujuan para jamaah haji dan umroh.

Muzdalifah
Daerah terbuka antara Arafah dan Mina yang dikenal sebagai tempat jemaah haji bermalam atau melakukan mabit setelah bertolak dari Arafah dan tempat mengumpulkan batu sejumlah 70 atau 49 untuk melaksanakan ibadah jumrah di Mina. Muzdalifah terletak di antara Ma’zamain atau dua jalan yang memisahkan dua gunung yang saling berhadapan yaitu Arafah dan lembah Muhassir.

Jemaah haji setelah melaksanakan wukuf di Arafah bergerak menuju Muzdalifah saat setelah terbenamnya matahari atau waktu Maghrib, bermalam hingga memasuki waktu untuk shalat Subuh, dan selanjutnya menuju ke Mina untuk melempar jumrah. Bermalam di Muzdalifah hukumnya wajib dalam haji untuk mengikuti jejak Nabi Muhammad SAW, jika tidak maka harus membayar dam. Namun bagi mereka yang lemah, seperti wanita dan orang tua, boleh meninggalkan Muzdalifah setelah lewat tengah malam.

Mina
Kota tempat tugu jumrah, yaitu tempat pelaksanaan kegiatan melontarkan batu ke tugu jumrah sebagai simbolisasi tindakan nabi Ibrahim ketika mengusir setan. Di masing-masing tempat itu berdiri tugu untuk pelaksanaan: Jumrah Aqabah, Jumrah Ula, dan Jumrah Wustha. Di tempat ini jamaah juga diwajibkan untuk menginap satu malam. Untuk mengantisipasi agar jemaah haji tidak berdesakan saat melempar jumrah, maka pemerintah Arab Saudi telah membangun lima lantai untuk tempat berdiri saat melempar jumrah serta membuat 11 pintu masuk dan 12 pintu keluar secara terpisah lokasinya. Sehingga dalam waktu 1 jam bisa memungkinkan 300.000 jemaah haji melempar jumrah secara bersamaan.

Kota ini merupakan lembah di padang pasir sekitar 5 kilometer sebelah Timur kota Mekah. Terletak antara Mekah dan Muzdalifah. Mina mendapat julukan kota tenda, karena berisi tenda-tenda untuk jutaan jamaah haji seluruh dunia, bahkan meskipun musim haji tidak berlangsung tenda-tenda itu masih ada. Mina didatangi oleh jamaah haji pada tanggal 8 Dzulhijah atau sehari sebelum wukuf di Arafah. Jamaah haji tinggal di sini sehari semalam sehingga dapat melakukan shalat Dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya dan Subuh. Kemudian setelah sholat Subuh tanggal 9 Dzulhijah, jamaah haji berangkat ke Arafah.

Jamaah haji datang lagi ke Mina setelah selesai melaksanakan wukuf di Arafah untuk melempar jumrah di kota ini. Mina juga merupakan tempat penyembelihan binatang kurban. Di sana terdapat masjid Khaif, dimana Nabi Muhammad SAW melakukan shalat dan khutbah saat melaksanakan ibadah haji.

salah satu sudut kota Madinah

Madinah Al-Munawarah
Merupakan kota suci kedua umat Islam. Di tempat inilah panutan umat Islam, Nabi Muhammad SAW dimakamkan di Masjid Nabawi. Tempat ini sebenarnya tidak masuk ke dalam ritual ibadah haji, namun jamaah haji dari seluruh dunia biasanya menyempatkan diri berkunjung ke kota sebelah utara Makkah ini untuk berziarah dan melaksanakan salat di masjidnya Nabi. Merupakan kota pertama yang dituju oleh Jemaah haji gelombang I yang baru tiba di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah. Suhu terpanas pada siang hari mencapai 39 derajat celcius.

Daerah Bir Ali
Disebut juga Dzulkulaifah yang berada di luar kota Madinah biasanya dikunjungi jemaah haji sebagai patokan jemaah yang berasal dari Madinah, serta Qarnul Manazil atau Yalamlam bagi jemaah haji yang masuk dari arah Yaman.

Jeddah
Merupakan kota pertama yang dituju pesawat rombongan jemaah haji Indonesia untuk mendarat dan kota terakhir yang bisa dilihat oleh jemaah haji sesudah melaksanakan rukun Haji dan akan kembali ke Indonesia. Jeddah adalah kota pelabuhan utama di Arab Saudi baik pelabuhan laut maupun pelabuhan udara yang terletak di tepi Laut Merah. Kota ini memiliki iklim gurun. Didirikan pada tahun 647 M oleh Khalifah Utsman bin Affan dan digunakan sebagai pelabuhan untuk kepentingan jamaah haji.

Di Jeddah terdapat Bandar udara yang cukup terkenal yakni Bandara King Abdul Aziz yang memiliki tingkat kesibukan tinggi terutama pada musim haji. Jeddah berasal dari bahasa Arab Jaddah yang berarti nenek sebab disana ada makam yang diyakini sebagai makam Siti Hawa istri Nabi Adam yang merupakan nenek moyang manusia. Sumber lain mengatakan bahwa Jeddah berasal dari kata Jiddah yang dalam bahasa Arab berarti lepas pantai.

Semoga dengan mengenali kota-kota utama dalam pelaksanaan Ibadah Haji ini, jemaah haji semakin semangat dalam menjalankan Ibadah Haji di Tanah Suci. Selamat menunaikan Ibadah Haji! Insya Allah menjadi Haji Mabrur.

[rg@2012]


===== ONH Plus, Umrah

Ini Dia Isi Koper Jamaah Haji

Ibadah Haji membutuhkan perjalanan waktu yang cukup lama. Mulai dari masuk ke asrama embarkasi, keberangkatan, tiba di tanah suci, serangkaian ibadah utama, ibadah sunah, ziarah, hingga kembali lagi ke tanah air. Ada pun ibadah utama saat menunaikan Ibadah Haji meliputi:



1.Sebelum 8 Zulhijah, umat Islam dari seluruh dunia mulai berdatangan untuk melaksanakan Tawaf Haji di Masjid Al Haram, Makkah.
2.Pada 8 Zulhijah, jamaah haji bermalam di Mina. Pada pagi 8 Zulhijah, semua umat Islam memakai pakaian Ihram (dua lembar kain tanpa jahitan sebagai pakaian haji), kemudian berniat haji, dan membaca bacaan Talbiyah. Jamaah kemudian berangkat menuju Mina, sehingga malam harinya semua jamaah haji harus bermalam di Mina.
3.9 Zulhijah, pagi harinya semua jamaah haji pergi ke Arafah. Kemudian jamaah melaksanakan ibadah Wukuf, yaitu berdiam diri dan berdoa di padang luas ini hingga Maghrib datang. Ketika malam datang, jamaah segera menuju dan bermalam Muzdalifah.
4.10 Zulhijah, setelah pagi di Muzdalifah, jamaah segera menuju Mina untuk melaksanakan ibadah Jumrah Aqabah, yaitu melempar batu sebanyak tujuh kali ke tugu pertama sebagai simbolisasi mengusir setan. Setelah mencukur rambut atau sebagian rambut, jamaah bisa Tawaf Haji (menyelesaikan Haji), atau bermalam di Mina dan melaksanakan jumrah sambungan (Ula dan Wustha).
5.11 Zulhijah, melempar jumrah sambungan (Ula) di tugu pertama, tugu kedua, dan tugu ketiga.
6.Sebelum pulang ke negara masing-masing, jamaah melaksanakan Thawaf Wada' (thawaf perpisahan).

Inti dari Ibadah Haji hanya dimulai pada 8 zulhijjah hingga 13 zulhijjah, yaitu 6 hari. Ditambah umrah 1 hari, sehingga secara total dibutuhkan 7 hari. Bagi jamaah haji warga Indonesia yang menggunakan paket reguler biasanya membutuhkan total 1 bulan lebih hingga 40 hari. Sedangkan bagi yang menggunakan paket ONH plus kurang lebih hanya 15 hari. Untuk itu jamaah haji harus melengkapi diri dengan peralatan-peralatan pribadi yang mencukupi dari tahan air untuk bertahan selama 15 sampai 40 hari tergantung paket haji yang dipilih. Adapun peralatan dan kebutuhan pribadi yang harus dibawa meliputi:

1.Surat-surat dan dokumen. Dokumen yang harus dibawa antara lain Surat Panggilan Masuk Asrama (SPMA), bukti setor warna biru dan buku kesehatan. Membawa 1 (satu) buah tas koper dan tas tentengan dari Departemen Agama RI dan tas paspor yang diberikan pihak penerbangan.
2.Koper dari Departemen Agama berikut kunci gembok dan sabuk koper, tas tentengan dari Departemen Agama berikut kunci gembok tas, kantong paspor, ransel, dan tas pinggang.
3.Pakaian. Bagi peserta haji laki-laki, yang dibutuhkan antara lain: kain Ihram 2 setel, baju koko, t-shirt berkantong, celana panjang kain putih, kaos panjang seragam DT, kaos kurung, celana kain panjang, celana dalam, kaos kaki, sabuk, sapu tangan, jaket pribadi, syal seragam DT dan jaket seragam kota. Bagi peserta wanita, yang dibutuhkan antara lain: kain Ihram, baju gamis, celana panjang, pakaian dalam dan kaos kaki. Jumlahnya disesuaikan kebutuhan karena toh di sana bisa mencuci dan membeli dengan harga terjangkau.
4.Peralatan mandi. Antara lain body wash atau sabun cair, sikat gigi, pasta gigi, shampo, sabun pencuci muka, cairan kumur, bedak, deodorant, gel atau minyak rambut, krim anti serangga, krim tabir surya, lotion, sprayer untuk menghalau udara panas di wajah, pencukur jenggot, gunting, alat pemotong kuku, handuk mandi, dan handuk kecil. Sebisa mungkin dipilih peralatan mandi dan perawatan tubuh yang tanpa parfum/wewangian/aroma dan tanpa alkohol. Karena dalam kondisi ihram dilarang menggunakan wewangian. Untuk pasta gigi bisa dipilih yang tanpa rasa mint atau bisa juga membersihkan gigi dengan siwak yang bentuknya seperti ranting kayu dengan rasa agak pedas dan bisa dibeli di Mekah atau Madinah.
5.Alas kaki. Berupa sepatu sandal dan sandal jepit.
6.Perlengkapan pelindung. Seperti pengait kaca mata, kaca mata hitam, masker, dan payung lipat.
7.Alat tulis. Meliputi spidol, lakban, buku tulis, pulpen, buku manasik, buku doa, tafsir kecil, dan buku harian jika perlu.
8.Perlengkapan ibadah. Meliputi Al Qur’an, Sajadah standar, sabuk Ihram, dan tasbih.
9.Kantong. Kantong untuksandal, kantong untuk batu, kantong untuk pakian kotor, dan kantong kresek untuk jaga-jaga.
10.Peralatan makan. Berupa piring plastik, gelas plastik, kotak makan plastik, sendok, dan garpu.
11.Peralatan cuci. Sabun pencuci pakaian, tali jemuran, penjepit jemauran, karet gelang, alat cuci kecil.
12.Alat tidur. Sarung bantal, sprei dan selimut.
13.Makanan kering. Seperti abon, dendeng, pop mie, kue kering, kecap, bumbu masak/kaldu instant, dan bumbu pecel.
14.Alat P3K. Obat-obatan sesuai kebutuhan seperti obat flu, sakit kepala, batuk, dan diare. Selain itu juga obat sesuai dengan penyakit yang telah diderita berikut daftar obat, minyak angin, obat gosok, pembalut luka, obat luka, koyo, dan vitamin.
15.Keperluan wanita. Tas wanita, kaos kaki tambahan, pembalut wanita, pelembab bibir, panty liner, tisyu saku, tisyu basah, mukena ¾, celana panjang, tutup tangan, sisir dan cermin.
16.Alat komunikasi. Misalnya telepon seluler atau ipad berikut charger, handsfree, belt case, dan case. Jika mungkin dan perlu.
17.Kamera berikut charger dan case. Jika mungkin dan perlu.
18.Pemutar kaset atau CD mini. Dilengkapi charger, baterai, case dan kabel A/V. Jika mungkin dan perlu.

Semoga daftar perlengkapan pribadi ini bisa berguna bagi para calon jamaah haji. Sehingga jamaah tak perlu kebingungan atas apa yang harus dibawa. Namun bagaimanapun juga jumlahnya harus sesuai dengan kebutuhan dan batas berat maksimal saat naik pesawat terbang. Selamat menunaikan Ibadah Haji!

[rg@2012]

===== ONH Plus, Umrah

Ini Dia 8 Kegiatan Wajib Agar Tenang Berhaji

Ibarat mau keluar kota berminggu-minggu, maka ada kegiatan wajib yang harus dilakukan calon jamaah haji agar hati tenang selama beribadah menjadi tamu Alloh. Ini dia penjelasannya:

1.Manasik Haji. Persiapan spiritual sudah dimulai sejak latihan manasik haji. Selain itu juga perlu membaca buku-buku seputar perjalanan haji yang akan mempertebal kerinduan para jamaah untuk segera sampai ke Tanah Suci. Membaca buku-buku kumpulan doa dan dzikir juga bisa menjadi bekal rohani yang sangat berguna.

2.Menyiapkan keperluan bagi keluarga yang ditinggal. Jamaah haji akan tinggal di Tanah Suci hingga kurang lebih 40 hari lamanya. Tentu anggota keluarga yang ditinggalkan di rumah harus dipenuhi keperluannya dan dicukupi kebutuhannya selama ditinggalkan.
Apalagi jika yang berangkat naik haji adalah kepala keluarga beserta istri yang harus meninggalkan anak-anak di rumah sekian lama. Harus dipastikan apakah anak-anak akan mendapatkan pendampingan dan perawatan dari orang yang bisa dipercaya.

Selain itu juga harus dipastikan, pengasuh anak ini memahami dan mengetahui seluk-beluk pengasuhan seperti yang biasanya didapatkan dari orangtua. Dengan demikian, jamaah haji yang berangkat ke Tanah Suci tenang hatinya, keluarga yang ditinggalkan di rumahpun tercukupi kebutuhan materiil dan spirituilnya.





3.Membagi tugas-tugas dalam keluarga selama ditinggal. Jika yang berangkat naik haji itu suami bersama istri, maka untuk sementara tugas-tugas yang biasanya dilakukan ayah dan ibu untuk sementara harus ada yang menggantikan. Maka supaya keluarga tetap bisa menjalani rutinitas dan kegiatan sehari-hari seperti sebelumnya, maka pembagian tugas di antara keluarga yang ditinggal di rumah mutlak diperlukan.

Hal ini bisa dilakukan dengan diskusi santai di rumah. Misalnya, biasanya yang memasak Ibu, maka selama Ibu menunaikan ibadah haji, tugas ini diserahkan pada anak perempuan yang sudah cukup dewasa atau pada pembantu. Jika biasanya adik bungsu diantar sekolah oleh ayah, selama ayah pergi naik haji, digantikan oleh kakak laki-lakinya yang sudah tangguh mengendarai kendaraan atau kepada tukang ojek langganan.

Anak-anak yang masih remaja bisa membantu cuci piring atau membersihkan rumah. Dengan begitu, ayah dan ibu pun bisa menunaikan ibadahnya dengan tenang.

4.Menyelesaikan semua urusan termasuk masalah hutang-piutang. Jika calon jamaah haji bekerja atau mempunyai usaha sendiri, hendaknya tugas-tugasnya dibereskan terlebih dahulu sebelum keberangkatan. Atau melimpahkan tanggungjawabnya itu kepada orang yang bisa dipercaya. Jika masih ada urusan hutang piutangpun sebaiknya segera diselesaikan, agar tak ada ganjalan hati ketika menjalankan ibadah di Tanah Suci.

5.Mempersiapkan keperluan pribadi yang akan dibawa. Biasanya dari Departemen Agama RI, calon jamaah haji akan mendapatkan satu koper besar dan satu tas tenteng. Sedangkan dari pemerintah Arab Saudi mendpatkan kantong berisi paspor. Peralatan pribadi yang perlu dibawa antara lain pakaian secukupnya, baju Ihram, jaket, peralatan shalat, peralatan mandi dan perlengkapan perawatan tubuh (sebisa mungkin dibawa yang kemasan botolnya agak besar sehingga cukup untuk 40 hari), peralatan mencuci dan menjemur pakaian, alas kaki dan alat perlindungan badan(seperti payung, lotion, lipglos dan kacamata), perlengkapan tidur (seperti selimut, sarung bantal, kaus kaki, dan sarung tangan), makanan kering (abon, dendeng, bumbu pecel, mie, kecap), alat komunikasi, alat tulis, buku doa, kamera, dan peralatan makan.
Secara umum, penyakit yang sering di alami di sana adalah batuk, pilek, saluran pernafasan, pusing dan diare. Jadi, sebaiknya tidak lupa membekali diri dengan antibiotik, obat batuk, obat influensa, obat sakit perut/diare, obat sakit kepala/pusing, obat gosok, salep dan obat untuk luka, serta masker.


6.Menyiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan. Dokumen yang harus dibawa antara lain Surat Panggilan Masuk Asrama (SPMA), bukti setor warna biru dan buku kesehatan. Membawa 1 (satu) buah tas koper dan tas tentengan dari Departemen Agama RI dan tas paspor yang diberikan pihak penerbangan.

7.Memperhatikan jadwal kegiatan dan keberangkatan. Baik jadwal keberangkatan menuju Asrama Haji Embarkasi maupun kegiatan di asrama yang berupa penyerahan SPMA kepada petugas, pemeriksaan barang bawaan, pemeriksakan kesehatan, mengikuti bimbingan dari PPIH Embarkasi, menerima uang living cost, paspor, gelang identitas, dan sosialisasi peraturan yang ditetapkan oleh PPIH Embarkasi. Juga jadwal keberangkatan dengan bus menuju Bandara Embarkasi dan jadwal keberangkatan pesawat.
8.Mengenal proses kegiatan selama di Tanah Suci. Ada baiknya menimba ilmu mengenai hal ini kepada kaum Muslim yang sudah pernah menunaikan Ibadah Haji. Informasi serupa juga banyak dijumpai dalam buku-buku panduan Ibadah Haji dan sharing pribadi di internet. Sebab banyak kaum Muslim yang mensharingkan pengalamannya selama menunaikan Ibadah Haji di blog pribadi mereka dengan maksud supaya berguna bagi sesama kaum Muslim yang akan berangkat menunaikan Ibadah Haji. Selamat menunaikan Ibadah Haji!

[rg@2012]


===== ONH Plus, Umrah

Vaksinasi Sebelum Naik Haji

Supaya perjalanan ke Tanah Suci dalam rangka menunaikan Ibadah Haji berjalan dengan baik dan lancar, ada baiknya beberapa hal dipersiapkan. Persiapan tentu bukan sebatas pada persiapan batin, namun juga fisik, agar jamaah haji bisa menunaikan rukun Islam kelima ini dengan hati yang tenang dan stamina tubuh yang prima.

Jika batin dan fisik benar-benar dipersiapkan, tentu perjalanan jauh yang sangat melelahkan akan terasa membahagiakan dan rangkaian ibadah yang panjang tetap bisa dilakukan dengan kekhusukan yang dalam. Berikut ini adalah beberapa tips persiapan sebelum berangkat naik haji. Semoga berguna.




Memenuhi Kewajiban Vaksinasi

Arab Saudi merupakan negara epidemis penyakit meningitis atau radang otak. Inilah salah satu penyakit yang dikhawatirkan menular di kalangan jamaah haji. Ingat, penyakit ini bahkan juga dapat ditularkan kepada keluarga di Indonesia.

Penyakit meningitis (radang otak) disebabkan oleh kuman Neisseria meningitidis dan menjadi penyebab kesakitan dan kematian. Jamaah haji yang datang ke Mekah juga berasal dari negara-negara Sub-Sahara Afrika yang merupakan daerah Meningitis belt. Perlindungan terhadap meningokokus diperlukan untuk menghindari terjadinya penularan antar jamaah haji di Mekah dan mencegah pembawa penyakit (karier) setelah kembali lagi ke negara asalnya.

Jamaah haji Indonesia umumnya belum mempunyai kekebalan alamiah yang didapatkan secara pasif terhadap meningokokus, sehingga jamaah perlu memperoleh vaksinasi meningitis. Kementerian Kesehatan Kerajaan Arab Saudi, sejak tahun 2002 telah mewajibkan negara-negara yang mengirimkan jamaah haji untuk memberikan vaksinasi ini.

Departemen Kesehatan RI menyatakan, bahwa vaksin ini halal dengan pertimbangan faktor efektivitas vaksin (berkhasiat), mutunya terjamin yang ditunjukkan adanya izin edar dari Badan POM (registrasi), dan sesuai fatwa dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Vaksin ini diberikan gratis kepada jamaah haji di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), subdit haji dan puskesmas juga tempat-tempat lainnya yang telah ditunjuk.

Masa efektifnya 10 sampai 14 hari setelah diberikan. Selain vaksin rutin seperti polio, measles, mumps, rubella, tetanus, diphteria, dan pertussis, vaksin influenza, vaksin hepatitis A, hepatitis B, dan typhoid juga disarankan.

Vaksin influenza bersifat “opsional”, mengingat jamaah haji Indonesia rata-rata berusia lanjut dan merupakan penderita penyakit kronis. Perubahan suhu yang ekstrim di Mekah mengakibatkan kekebalan tubuh jamaah haji dapat menurun, sehingga virus influenza sangat mudah menular melalui udara atau kontak langsung dengan penderita, apalagi dalam kondisi yang padat dan berdesak-desakan. Saat jamaah tiba di Tanah Suci dan tidak memiliki sertifikat vaksinasi, petugas dari Arab Saudi akan menyuntik jamaah jika dibutuhkan, jamaah akan terisolasi dan di bawah pengawasan medis selama 6 hari, serta menuruti resep dari pemerintah Saudi. Jamaah akan dibebaskan dari vaksiansi hanya jika memiliki paspor dari negara Islam.

Memeriksakan kondisi kesehatan

Sebelum berangkat, jamaah haji perlu memeriksakan kesehatan di Puskesmas atau dokter keluarga, untuk mengetahui kondisi kesehatannya secara cermat. Bila sakit harus segera diobati. Bila sakit menetap, misalnya menderita sakit gula atau tekanan darah tinggi, dokter juga dapat memberikan bekal obat dan cara-cara mengelola sakitnya selama dalam perjalanan ibadah haji.

Untuk kaum hawa, disarankan untuk mencatat periode menstruasi beberapa bulan sebelum keberangkatan dan berkonsultasi pada Dokter ahli kandungan/gynekolog, jika ingin mengatur/mencegah haid selama pelaksanaan Ibadah Haji dengan menggunakan obat atau pil KB.

Menyiapkan kebugaran fisik. Selama masa persiapan menuju keberangkatan ke Tanah Suci, selain memperhatikan asupan gizi, suplemen dan pola makan, olahraga rutin atau aklimatisasi seperti berjalan kaki cepat dan melakukan jogging ringan juga sangat diperlukan untuk menjaga stamina. Memperbanyak latihan jalan hingga beberapa kilometer juga perlu sebab beberapa ibadah melibatkan kegiatan fisik seperti Thawaf, Sa´i dan melempar Jumroh, yang membutuhkan kegiatan berjalan berkilo-kilo meter jauhnya.

Untuk Anda yang sudah berusia lanjut (>50th) cukup melatih diri dengan berlajan santai setiap pagi. Jogging sebaiknya dihindari karena berpotensi terjadinya cedera tulang. Olah raga ringan ini sebaiknya dilakukan paling tidak tiga bulan sebelum keberangkatan.

Tidak terlalu lelah menjelang keberangkatan. Mempersiapkan peralatan dan perlengkapan pribadi hendaknya dilakukan jauh-jauh hari sebelum hari keberangkatan, sehingga cukup waktu untuk istirahat menjelang keberangkatan.

Di masyarakat kita, ada kebiasaan mengadakan serangkaian acara syukuran dan pamitan yang kadang memerlukan waktu berhari-hari, dana yang tidak sedikit, dan menguras tenaga dan fisik. Ada baiknya, Anda idak menyibukkan diri dengan acara pesta sebelum keberangkatan haji dan mengharuskan diri berziarah ke makam sanak famili atau orang-orang saleh. Menurut Ustadz Ruwaifi’ bin Sulaimi Lc dalam Syariah Kajian Utama di blog pribadinya, hal semacam itu tidak dicontohkan dalam kehidupan Nabi Mohamad Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam dan para shahabat radhiyallahu ‘anhum.

Bila Anda ingin tahu lebih jauh mengenai persiapan haji, silakan untuk menghubungi kami, Prima Saidah Travel. Insya Alloh kami akan berikan informasi detail mengenai hal tersebut.

[rg@2012]


===== ONH Plus, Umrah

ARAB SAUDI TERUS BENAHI PELAYANAN BAGI TAMU ALLAH

Sederet tragedi pernah terjadi saat pelaksanaan ibadah haji, baik di perjalanan, di pemondokan, maupun saat melaksanakan rukun haji. Gangguan akibat kecelakaan kendaraan, peristiwa kriminal, maupun serangan keamanan pernah terjadi. Namun pemerintah Arab Saudi tidak berdiam diri. Merasa sebagai negara yang diberi amanah untuk menjamu para tamu Allah, maka pemerintahnya terus berusaha memperbaiki areal ibadah dan fasilitas yang ada termasuk sarana transportasi, layanan kesehatan, dan jaminan keamanan.

1. Lokasi untuk lempar jumrah di Mina sudah direnovasi dari 2 lantai menjadi 5 tingkat dengan 11 pintu masuk dan 12 pintu keluar pada lokasi berbeda, sehingga dalam 1 jam sanggup menampung 300.000 jemaah haji sekaligus yang melempar jumrah bersama-sama. Pemerintah Saudi telah berhasil mengatasi desak-desakan jamaah di jembatan jamarat, Mina, dalam ritual lempar jumroh selama 4 hari (10,11,12,13 Dzhulhijjah). Hal itu menjadi solusi tragedi yang beberapa kali terjadi di jembatan khusus pejalan kaki itu. Bahkan rencananya akan dibangun menjadi 9 tingkat.

2. Pembangunan dan perluasan di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi tak henti-hentinya dilakukan. Masjidil Haram di Makkah menjadi fokus utama perluasan. Pembangunan halaman utara seluas 456 ribu meter persegi yang sedang berlangsung, diharapkan bisa menampung tambahan 1,2 juta jamaah. Proyek baru ini bernilai 10,6 miliar dolar AS.

3. Mataf / areal tawaf di lantai dasar saat ini mampu menampung 70 ribu jamaah/jam. Pemerintah Saudi sedang merancang proyek perluasan mataf hingga 20 meter sampai ke serambi lama Masjidil Haram di semua tingkat dan pilar-pilar di lantai dasar akan dihilangkan. Proyek ini akan butuh waktu 3 tahun. Perluasan ini akan mampu menampung 130 ribu jamaah haji. Proyek juga memasukkan rencana evakuasi jamaah dari mataf dalam situasi darurat dan menambah tempat ibadah bagi 2.000 jamaah perempuan di antara mataf dan masaa (tempat sa'i, berjalan bolak-balik 7 kali antara bukit Safa dan Marwah).

4. Suatu rencana membangun 12 jalur trem yang menghubungkan wilayah Kudai, Rusaifa, dan Tan’im dengan Masjidil Haram di Makkah sebagai bagian dari upaya pemerintah Arab Saudi untuk memfasilitasi transportasi Jamaah haji dan mengurangi kemacetan lalu lintas tengah dirancang oleh pemerintah Saudi.

Foto:http://www.apnimarzi.com


5. Para jamaah akan menikmati skala penuh operasi Kereta Api Mashair yang menghubungkan tempat-tempat suci di Mina, Arafah dan Muzdalifah. Layanan kereta api telah mengalami peningkatan pesat dalam pengangkutan jamaah haji dengan membawa lebih dari 1 juta jamaah selama hari-hari haji puncak.

6. Pemerintah Arab Saudi juga sudah memperketat penggunaan mobil kecil selama musim haji berlangsung untuk mengurangi kemacetan.

7. Pemerintah Arab Saudi mengerahkan sebanyak 100.000 personel keamanan dan pertahanan sipil setiap musim haji untuk menjamin pelaksanaan ibadah dan menghindari peristiwa yang merenggut jiwa yang pernah menodai kegiatan ibadah pada masa lalu.

8. Pemerintah Arab Saudi juga mengupah 500 tenaga keamanan perempuan untuk membantu jamaah haji perempuan dan mencegah kriminalitas seperti pencopetan serta pencurian di musim haji. Personel itu selain melayani di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, juga di tempat suci lainnya seperti di Mina, Arafah dan Muzdalifa untuk membimbing jamaah perempuan, utamanya yang terlantar dan kesasar. Sejumlah personel akan diterjunkan di pintu masuk di Makkah untuk membantu petugas paspor mempercepat prosedur perjalanan dan keamanan dan memonitor situasi untuk mencegah pencurian dan pengemis.

9. Kualitas pemondokan haji juga ditingkatkan. Pemondokan haji Indonesia di Mekkah tahun 2011 jarak ke Masjidil Haram lebih dekat dibandingkan tahun sebelumnya. Total rumah yang disiapkan di Mekkah adalah 319 gedung dengan total kapasitas 202.016 orang. Pemondokan di Madinah seluruhnya juga hanya berjarak sekitar 500 meter dari Masjid Nabawi. Untuk transit jamaah haji yang pulang melalui Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, disiapkan akomodasi berupa sebelas hotel berkapasitas total 140.000 orang.

10. Pemerintah Arab Saudi juga akan memperluas lokasi pemondokan haji. Surya mengatakan sebanyak 1.700 bangunan di sekitar masjidil haram akan dihancurkan untuk menambah jumlah pemondokan.

11. Menteri Kesehatan Kerajaan Arab Saudi juga meluncurkan program layanan kesehatan gawat darurat untuk jemaah haji. Bentuk layanan itu antara lain menyediakan 135 ambulans baik mini, besar, maupun udara dengan dukungan 350 dokter di Kota Suci Mekah. Layanan itu ada di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.

12. Di Makkah juga ada Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) yang setara dengan Rumah Sakit tipe C (kapasitas 150 bed) ditambah dengan pelayanan klinik di 11 Sektor. Di Madinah ada BPHI setara dengan Rumah Sakit tipe D (kapasitas 65 bed) ditambah dengan pelayanan klinik di 4 sektor. Di Jeddah pada masa kedatangan dan kepulangan telah disediakan klinik kesehatan di Terminal Haji Bandara King Abdul Aziz dan klinik kesehatan di hotel transit Madinatul Hujjaj. Pelayanan kesehatan bagi jamaah haji yang memerlukan perawatan lebih lanjut akan dilaksanakan bekerja sama dengan rumah sakit Pemerintah Arab Saudi.

13. Kementerian Kesehatan Arab Saudi mengucurkan dana 119 juta riyal atau Rp297 miliar (kurs Rp2.500) untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada jamaah haji dari seluruh dunia.Jumlah uang tersebut dikucurkan untuk pembangunan sejumlah fasilitas kesehatan di Masyair dan Arafah.

[rg@2012]

===== ONH Plus, Umrah

Kebersihan Sebagian Dari Iman: Nyata di Tanah Suci

Perlengkapan Anda untuk berangkat ke tanah suci sudah lengkap? Nah, ada hal yang tak kalah pentingnya, yakni paham cara menjaga kebersihan dan kesehatan selama berhari-hari di tanah suci.

Ya, ingatkah Anda akan ungkapan islami yang berbunyi ”Kebersihan Sebagian Dari Iman” (Arab : an-nazhaafatu minal iimaan)? Ungkapan itu begitu pas saat Anda berada di tanah suci dengan kondisi lebih ekstrim daripada di rumah Anda.

Yuk kita bahas cara menjaga kebersihan dan kesehatan diri selama di tanah suci. Kita mulai dari yang ada di ujung jari yakni kuku.

  1. Berhati-hati dengan kuku. Selama menjalankan Ibadah Haji, jama’ah tidak diperkenankan memotong kuku. Padahal kuku adalah bagian tubuh yang sangat cepat pertumbuhannya. Kuku yang panjang akan mudah melukai dan menggores.  Misalnya saja jika tak sengaja menggaruk bagian tubuh yang gatal, tiba-tiba sudah lecet dan berdarah. Juga sebaiknya dirawat kebersihannya, sebab tangan selalu dipakai untuk makan, minum, dan merawat diri.
  2. Mengatasi Kutu Rambut. Selain larangan memotong kuku, jamaah haji juga diwajibkan untuk tidak memotong rambut dan membunuh kutu rambut. Untuk itu jagalah selalu kebersihan rambut Anda. Cuaca yang terik di siang hari akan memaksa keringat di kulit kepala mengucur lebih banyak. Untuk kaum pria, keputusan untuk memendekkan rambut atau bahkan menggunduli kepala adalah pilihan yang banyak dilakukan calon jamaah haji. Cara ini menjadikan kulit kepala dijauhkan dari kutu rambut.
  3. Tidak memaksakan diri untuk ibadah sunah jika kondisi fisik tak memungkinkan. Jika kondisi tubuh dan kesehatan tidak memungkinkan, sebaiknya mengurangi ibadah sunah dan ziarah. Memilih ibadah sunah harus sesuai kemampuan. Tidak memaksakan diri adalah tindakan yang bijaksana, sehingga tidak keteteran saat melaksanakan rukun haji.
  4. Tidak terlalu sering mandi. Cukup mandi sekali dalam sehari. Dianjurkan tidak menggunakan sabun yang mengandung soda. Sebab terlalu sering mandi justru akan membuat badan menjadi kering.
  5. Mengenakan masker akan membantu untuk menghindari debu dan bakteri masuk ke mulut dan hidung. Jika masker dilembabkan dengan air bisa membantu agar tidak mudah mimisan. Juga melindungi jama’ah agar tidak tertular penyakit yang penularannya bisa melalui udara.
  6. Mengenakan baju atau kain hangat kala malam hari. Terutama yang tebal dan berwarna gelap, untuk melindungi diri dari udara yang sangat dingin di malam hari.
  7. Menjaga kebersihan dan kelapangan ruang pemondokan. Sebaiknya hindari tinggal atau tidur berjubel di pemondokan. Usahakan sinar matahari dan pergantian udara bisa leluasa masuk di pemondokan. Sehingga kuman tidak berkembang biak. Barang-barang hendaknya diatur rapi sehingga tidak mengganggu ruang istirahat bagi jamaah haji. Sebaiknya juga tidak terlalu sering dan terlalu lama menerima tamu, misalnya sesama teman atau kerabat yang sama-sama pergi haji tapi beda kelompok  pemondokan. Sebab akan mengganggu kebebasan istirahat peserta haji sepemondokan.
  8.  Menggunakan payung dan kaca mata hitam. Sengatan matahari di siang hari merupakan musuh utama saat jamaah melakukan perjalanan di luar pemondokan. Akibatnya kepanasan, kulit terbakar atau rasa pusing di kepala. Untuk itu payung akan menjadi sahabat jika sedang berjalan di bawah terik matahari Timur Tengah. Kaca mata hitam akan membantu mata mengatasi silau matahari.
  9. Tidak terlalu banyak jalan-jalan. Sudah pasti rasa ingin tahu kadang mengalahkan akal sehat untuk tetap menjaga stamina tubuh. Misalnya penasaran dengan kondisi sekitar pemondokan, ingin berbelanja, ingin mengunjungi jamaah haji di pemondokan lain, ingin memuaskan mata melihat keagungan kota Jeddah atau Madinah, sehingga terdorong untuk jalan-jalan di waktu senggang yang seharusnya untuk istirahat. Sebaiknya hal itu dicegah.
  10.  Istirahat yang cukup. Andaikan ingin jalan-jalan, hendaknya tidak terlalu sering. Gunakan waktu istirahat untuk istirahat menghimpun tenaga, guna menjalani rangkaian Ibadah Haji atau ibadah sunah lainnya. Bukankah tujuan utama mengunjungi tanah suci adalah untuk menunaikan rukun Islam kelima? Bukan untuk jalan-jalan! Jika dijalani dengan sabar, tawakkal, ihlas, Insya Allah semuanya berjalan lancar. Selamat menunaikan Ibadah Haji!

Jika pilihan keberangkatan Anda adalah umroh plus wisata, kondisinya tentu berbeda. Prima Saidah Tour  sudah merancang run down acara dengan sebaik-baiknya. Artinya, kesempatan jalan-jalan sudah diatur proporsional dengan tujuan utama menjalankan ibadah sunnah berumroh dan beristirahat.

Selain itu, pengalaman bertahun-tahun dengan memberangkatkan ribuan umat muslim membuat pengalaman Travel Prima Saidah paham benar dalam hal menyiapkan makanan dan memilih penginapan.
Ingin tahu lebih jauh mengenai paket haji dan umroh serta tour muslim yang disediakan oleh Travel Prima Saidah ? Hubungi Farida Ningsih, 021-73888872, 021-7372864, 0812-98-570855

/rg@2012


===== ONH Plus, Umrah

Mengenang Musibah haji

Memang benar, Ibadah Haji adalah salah satu rukun Islam yang paling banyak mengandung risiko. Dalam ibadah ini, selain jemaah dituntut untuk merelakan pengorbanan waktu, fisik, mental, dan harta, jemaah juga harus dihadapkan pada banyak risiko kesehatan, keamanan, bahkan keselamatan di perjalanan maupun tempat tujuan.

Berikut ini adalah sedikit kisah tentang beberapa musibah yang pernah dialami jemaah haji baik dalam perjalanan, di pemondokan, maupun saat melaksanakan ibadah.

Tentu dengan cerita tragedi yang pernah terjadi, jemaah tidak akan surut kerinduannya untuk menjadi tamu Allah, melainkan akan semakin tawakal, mendekatkan diri pada Allah, waspada dan berhati-hati saat menjalankan ibadah haji di Tanah Suci.

Jemaah haji tak perlu khawatir lagi karena pemerintah Arab Saudi telah melakukan banyak perluasan pada areal lokasi ibadah dan meningkatkan keamanan dan kenyamanan bagi para tamu Allah. Panitia haji Indonesia pun semakin memperbaiki kualitas layanan.

1. 4 Desember 1974. Pesawat Martinair Penerbangan 138 milik maskapai Belanda jenis Douglas DC8 yang disewa Garuda Indonesian Airways bagi jemaah haji asal Surabaya menabrak gunung Kanya Sapta di sebelah timur Kolombo di ketinggian 4.355 kaki tak lama sebelum mendarat Bandara Bandaranaike Kolombo, Sri Lanka. Menyebabakan 191 korban tewas, yang terdiri dari 182 jamaah haji Indonesia yang dalam perjalanan menuju Jeddah dan 9 awak pesawat.
2. Desember 1975: 200 jamaah tewas di dekat kota Makkah setelah sebuah pipa gas meledak dan membakar sepuluh tenda.
3. 15 November 1978. Pesawat Haji DC-8 Icelandic Loftleider dari maskapai Eslandia yang dicarter Garuda bagi jemaah kloter Kalimantan Selatan berpenumpang 249 orang dengan awak pesawat 13 orang dari Jeddah dengan tujuan Surabaya, jatuh di Kolombo, Sri Lanka. Sebanyak 175 jemaah haji dan 7 awak pesawat tewas dalam kecelakaan itu. Penerbangan itu merupakan penerbangan pertama fase kedua pemulangan jemaah haji ke tanah air.
4. 4 Desember 1979. Sebanyak 153 jamaah tewas dan 560 lainnya terluka setelah petugas keamanan Arab Saudi yang dibantu tentara Perancis membebaskan Masjidil Haram yang disandera kelompok militan selama dua minggu.
5. 31 Juli 1987. Sebanyak 402 jamaah tewas, 275 di antaranya dari Iran, setelah ribuan jamaah Iran yang melakukan demonstrasi mendapat perlawanan fisik dari keamanan Arab Saudi. Akibat dari insiden hubungan diplomatik dua negara putus, yang akhirnya tidak mengirimkan jamaahnya ke Makkah hingga tahun 1991.
6. 10 Juli 1989. Seorang jemaah haji tewas dan 16 terluka akibat penembakan di dalam Masjidil Haram oleh 16 orang Kuwait.
7. 15 Juli 1989. Sebanyak lima jemaah haji asal Pakistan tewas dan 34 lainnya terluka akibat insiden penembakan oleh sekelompok orang bersenjata di pemondokan mereka di Makkah.
8. 2 Juli 1990. Tragedi Terowongan Mina. Sebanyak 1.426 jemaah haji tewas, kebanyakan dari Asia, akibat terperangkap di dalam terowongan Mina. Mereka tewas akibat berdesakan, terdorong, terinjak dan kekurangan oksigen.
9. 24 Mei 1994. Tragedi Mina terjadi lagi meski dalam skala lebih kecil. Sebanyak 270 jemaah tewas akibat saling dorong dan injak di Mina.




10. 7 Mei 1995. Tiga orang jemaah tewas akibat kebakaran di Mina.
11. 15 April 1997. Sebanyak 343 jemaah tewas kehabisan oksigen dan 1.500 lainnya terluka karena terjebak dalam kebakaran tenda di Mina.
12. 9 April 1998. Sebanyak 118 jemaah tewas karena berdesak–desakkan saat pelaksanaan lontar jumrah.
13. 5 Maret 2001. Sebanyak 35 jemaah tewas serta puluhan lainnya luka – luka karena berdesak – desakan di Jammarat.
14. 11 Februari 2003. Sebanyak 14 jemaah tewas di Jumrotul Mina. Enam orang di antaranya adalah kaum wanita.
15. 1 Februari 2004. Sebanyak 251 jemaah tewas selama pelaksanaan lontar jumrah.
16. 23 Januari 2005. Sebanyak 29 jemaah tewas akibat banjir terburuk dalam 20 tahun terakhir di Madinah.
17. 5 Januari 2006. Sebanyak 76 jemaah tewas akibat runtuhnya sebuah penginapan al-Rayahin di jalan Gaza, sekitar 200 meter sebelah barat Masjidil Haram.
18. 12 Jan 2006. Sedikitnya 345 jamaah tewas di Jammarat selama pelaksanaan lontar jumrah. Mereka tewas karena saling berdesak–desakkan di pintu masuk sebelah utara lantai dua Jammarat.
19. 1 November 2011. Dua orang Inggris tewas dalam insiden bus yang membawa 30 jemaah asal Inggris terbakar di Expressway Haramain Jeddah. Bus terbakar karena mesin panas.
20. 22 November 2011. Kasus kemalingan telepon selular dan jam tangan yang terjadi di pemondokan Hotel Markaz Elyas kamar 641 Madinah menimpa tiga jamaah dari kloter 47 SOC (embarkasi Solo). Mereka mendapat ganti rugi dari pihak majmuah.
21. 22 November 2011 Seorang ibu berusia 56 tahun mengalami pelecehan seksual di dalam lift. Pelakunya orang Somalia karyawan hotel tempat ia menginap. Kala itu rombongan korban telah berangkat berziarah ke Kota Nabi. Karena ibu tersebut kurang enak badan, dia memutuskan tidak ikut dan tinggal sendiri di pemondokan.

[rg@2012]


===== ONH Plus, Umrah

Mendampingi Orangtua Saat Menjalankan Ibadah Haji

Menjalankan ibadah haji adalah wajib hukumnya. Anda tentu sudah mengamini hal ini. Seringkali seseorang menjalankan ibadah haji satu rombongan dengan orangtua. Dalam kondisi seperti ini, Anda yang lebih muda (dan lebih kuat secara fisik) wajib menjadi pelindung dan penolong mereka. Insya Alloh ketulusan Anda akan berbuah amal.

Nah, untuk Anda yang terpanggil untuk mendampingi orangtua selama menjalankan ibadah haji, cobalah mengingatkan mereka untuk selalu waspada, dan juga berhati-hati dengan menerapkan beberapa saran berikut ini.

1.Meninggalkan pemondokan dengan aman. Ingatkan agar barang-barang berharga milik jamaah haji yang ditinggal di pemondokan sebaiknya disimpan dalan koper yang terkunci dan pintu pun tak lupa dikunci. Sebelum meninggalkan pemondokan pastikan kran air, AC, kompor dimatikan dan colokan listrik juga dicabut.

2.Tidak mudah percaya pada pengemis. Sebaiknya tidak mudah percaya pada pengemis yang mengaku kehilangan semua harta benda mereka dan perlu kembali ke Jeddah, Makkah, Madinah atau daerah lainnya. Lebih baik berikan sadaqah Anda melalui badan resmi seperti amil zakat karena mereka lebih mengetahui siapa yang membutuhkan.

3.Pergi ke mana-mana dengan makhram. Jangan biarkan jamaah haji perempuan perempuan (lebih lebih yang sudah lanjut usia) berbelanja atau berjalan sendiri tanpa pendamping pria yang merupakan makhramnya. Sebaiknya berbelanja dan berjalan bersama-sama.


4.Menghindari berjejal-jejal dan berdesak-desakan. Misalnya saat Thawaf di lantai bawah, pasti kondisinya akan berdesak-desakan, namun jemaah bisa melakukannya di lantai atas walau harus berjalan kaki dalam waktu sekitar 2 jam. Juga tidak memaksakan diri untuk mencium Hajar Aswad dengan cara berdesak-desakan pria dan wanita, apalagi harus membayar kepada seseorang.

5.Berhati-hati jika naik taksi. Jika hendak bertransportasi dengan menggunakan taksi atau transportasi lainnya baik di Mekah, Madinah, atau tempat lainnya, sebaiknya untuk pasangan suami istri agar waspada. Dahulukan suami untuk naik taksi terlebih dahulu. Jika hendak turun dari taksi, istri yang turun lebih dulu. Hal ini dilakukan untuk menghindari penculikan dan pemerkosaan yang dilakukan kepada wanita. Karena modus melarikan wanita dengan taksi kadang terjadi.

6.Jika jamaah haji hendak naik taksi, sewa unta atau jasa lainnya, harus sudah sepakat dengan harganya. Prosesnya, jamaah haji harus menawar lebih dulu, tidak langsung menerima dan langsung naik.

7.Berani Bilang “No picture!” Sebaiknya tidak menawar jasa pemotretatan dari atas unta secara sembarangan, karena si pelayan akan langsung mengambil gambar dan memaksa untuk membeli fotonya. Jadi jamaah haji harus berani bilang, “No Picture!” Daripada terlibat masalah dengan tukang potret dengan kendala bahasa.

8.Tidak memotret dalam Masjidil Haram. Sebab akan mengakibatkan jemaah harus merelakan tasnya untuk digeledah oleh petugas keamanan masjid. Tentu akan sangat merepotkan. Sebaiknya telepon seluler yang dibawa ke masjid tidak berkamera, termasuk Masjid Nabawi Medinah, sebab pemeriksaan tas cukup ketat. Jika telepon seluler berkamera biasanya di larang masuk. Sedang di Masjidil Haram-Mekah pemeriksaan sebenarnya tidak terlalu ketat karena terlalu banyaknya jemaah, tapi tetap dilarang memotret.

9.Bagi wanita yang sedang haid atau sakit sebaiknya tinggal di pemondokan ditemani mahram atau teman sesama wanita dan mengunci kamar demi keamanan.

10.Tidak membawa barang-barang berharga dalam perjalanan. Misalnya agar jamaah haji berhati-hati dengan uang dan barang-barang berharga yang dibawa selama berada di Masjidil Haram. Sebaiknya barang yang dibawa yang perlu saja, yang lain bisa ditinggal di pemondokan dengan kondisi pintu dikunci.

11.Menyimpan nomor telepon yang siap dikontak. Berikan nmor telepon Anda kepada orangtua yang Anda dampingi. Nomor-nomor telepon yang perlu untuk disimpan dalam daftar nama kontak telepon seluler atau dicatat pada kertas yang dimasukkan di dalam tas pinggang yang selalu dibawa kemana-mana antara lain sesama anggota keluarga yang turut naik haji, teman sekelompok, pemimpin kloter, dan dokter dalam kelompok.

12.Mempelajari cara menggunakan lift. Setiap menggunakan lift hendaknya berhati-hati dan perhatikan petunjuknya. Berhati-hati juga diperlukan saat naik atau turun dengan tangga berjalan (eskalator), sehingga pakaian tidak tersangkut dan membahayakan keselamatan.

13.Berbagi ilmu dan pengalaman. Bagi jemaah yang baru pertama kali melaksanakan Ibadah haji hendaknya tidk sungkan untuk bertanya pada peserta haji lain yang sudah pernah naik haji. Dan bagi yang sudah pernah menjalankan Ibadah Haji, hendaknya dengan ikhlas dan senang hati mensharingkan pengalamannya dan membimbing peserta haji yang baru pertama kali ke Tanah Suci.

14.Tak henti berdoa. Insya Allah, para jemaah akan selalu dilindungi, diberikan keselamatan dan kelancaran dalam melaksanakan Ibadah Haji, hingga tiba kembali ke tanah air dalam kondisi sehat wal’afiat. Selamat menunaikan Ibadah Haji!
Nah, semoga Anda dan orangtua yang Anda dampingi dapat menunaikan ibadah haji dengan tenang.

[rg.foto: antaranews.com]



===== ONH Plus, Umrah

10 Tips Sehat Selama Menjalankan Ibadah Haji

Foto: plakatdruck-hamburg.info

Kali ini kami dari Travel Prima Saidah selaku penyelenggara perjalanan haji, umrah dan wisata muslim kembali berbagi tips agar Anda tetap sehat selama menjalani ibadah haji dan umroh.

Ibadah Haji merupakan ibadah dengan perjalanan panjang dan banyak kegiatan yang sangat melelahkan fisik. Selain itu juga berisiko pada kesehatan tubuh. Apalagi kondisi medan, iklim, dan cauaca ekstrim di Tanah Suci sangat jauh berbeda dengan keadaan alam di tanah air.

Pertemuan besar para jama’ah dari berbagai bangsa di dunia yang membuat kondisi Tanah Suci menjadi luar biasa padat, juga bisa menjadi faktor mudahnya penularan langsung atau tidak langsung berbagai penyakit menular. Apalagi jamaah haji juga harus membiasakan diri dengan makanan lokal yang belum tentu cocok di perut, sebab urusan konsumsi, sudah diatur oleh penyelenggara perjalanan haji. Untuk itu perlu adanya tindakan pencegahan yang direkomendasikan dan harus dilakukan para jamaah guna memperkecil resiko-resiko yang mungkin akan menghinggapi selama perjalanan ibadah di Sudi Arabia.

1.Hal yang utama untuk diperhatikan jamaah haji adalah kebersihan minuman dan makanan yang kita konsumsi. Tidak direkomendasikan jamaah haji untuk meminum air kran, sebab air kran berbahaya untuk dikonsumsi, karena berupa air mentah yang masih banyak mengandung mikroorganisme. Perjalanan panjang selama 10 jam antara Madinah dan Mekah dalam cuaca panas terik pastilah akan membuat para jamaah haji lelah dan kehausan. Padahal di sepanjang perjalanan tidak bisa dipastikan akan menemukan makanan, air minum bersih atau toilet.

2.Ada baiknya para jamaah haji membekali diri dengan air mineral botol atau jika ingin yang natural bisa dipilih air Zam zam. Air Zam zam aman diminum walau mentah karena mengandung flouride tinggi yang mampu membunuh kuman. Sehingga resiko dehidrasi selama dalam perjalanan tidak akan terjadi.

3.Para jamaah haji pun harus memeriksa dengan teliti kebersihan tempat makan yang akan dipilih. Misalnya di distrik Haram, sebaiknya jamaah haji menghindari untuk makan di restauran yang kelihatan kurang bersih. Mengintip kebersihan restoran sebelum memesan makanan dan mencuci tangan dengan sabun sebelum makan adalah hal yang mutlak dilakukan.

4.Disarankan jamaah haji untuk selalu membawa sabun pribadi di dalam tas yang selalu dibawa kemana-mana. Lebih baik sedikit repot dan bijak daripada terserang sakit perut dan ibadah menjadi terhambat, bukan? Dengan memerhatikan kebersihan dan kesehatan makanan dan minuman yang dikonsumsi, Insya Allah kondisi fisik para jamaah haji selalu prima untuk mengikuti rangkaian Ibadah Haji di tanah suci.

foto: onislam.com

5.Tidak menyimpan jatah makanan. Jika jamaah haji mendapat jatah makanan yang masih hangat dan segar, hendaknya segera dikonsumsi, tak perlu disimpan, sebab dikhawatirkan akan menjadi basi dan akan menyebabkan sakit perut jika dikonsumsi kemudian. Saat menerima jatah makanan, hendaknya juga diperiksa apakah masih hangat atau sudah basi. Sebab pengolahan makanan dalam jumlah besar sehingga kadang diolah jauh sebelum jam makan tiba. Jika sudah dalam kondisi tidak baik, sebaiknya tidak dikonsumsi.

6.Memerhatikan penyakit yang telah diidap sedari di tanah air. Naik haji merupakan kegiatan yang berat, kendala fisik kadang-kadang berbahaya, teruta ma bagi orang tua. Seyogyanya sebelum keberangkatan, memeriksakan diri dan berkonsultasi pada dokter keluarga, sehingga dokter bisa memberikan saran bagaimana menjaga diri supaya kemungkinan komplikasi bisa dihindari.

7.Kepala kelompok juga harus diberitahu mengenai kondisi kesehatan anggotanya, sehingga selalu tanggap dan waspada. Sebagian besar kaum lanjut usia mengalami resiko pembengkakan pembuluh darah yang mengakibatkan gagal vena atau masalah jantung. Bagi yang memiliki tekanan darah tinggi juga harus berhati-hati. Terutama pada beberapa obat yang bisa meningkatkan tekanan jantung, seperti obat flu dan pelega tenggorokan.

8.Sebaiknya selalu berkonsultasi dengan dokter dalam kelompok. Bagi yang mengidap diabetes, tidak berarti harus berhenti makan karena takut gula darah naik. Sebaiknya tetap makan makanan diet seperti salad buah dan makanan kecil rendah gula, serta tidak tidur di siang hari dan lebih memperhatikan penanganan luka-luka kecil akibat terinjak atau terdorong.

9.Memperhatikan kecukupan beristirahat. jamaah haji Butuh stamina yang baik untuk bisa mengikuti rangkaian Ibadah Haji. Untuk itu, cukup istirahat mutlak diperlukan. Jangan sampai gara-gara terlalu banyak jalan-jalan dan belanja, kondisi fisik menjadi drop dan menjadi tak cukup fit untuk mengikuti ibadah. Stamina jamaah haji harus benar-benar dijaga, agar bisa menjalankan ibadah di Padang Arafah saat puncak Ibadah Haji berlangsung.

10.Menyediakan krim. Bagi jamaah haji yang berkulit sensitif, ada baiknya menggunakan krim anti jamur. Krim anti nyamuk juga dianjurkan untuk melindungi diri dari gigitan serangga. Krim untuk menjaga kelembaban kulit dan melindungi kulit dari sengatan matahari juga dianjurkan.

Nah, Anda semakin mantap untuk berhaji/umroh tahun ini? Jangan sungkan menghubungi kami untuk berkonsultasi seputar perjalanan haji, umrah, dan wisata muslim.

[rg@2012]

===== ONH Plus, Umrah